4.
Perayaan Natal
Anda adalah seorang karyawan baru di sebuah
perusahaan dimana pegawai beragama Kristennya cukup banyak. Pimpinan perusahaan
mendukung kegiatan-kegiatan rohani karena berpendapat bahwa selain bekerja,
seorang karyawan juga perlu berdoa untuk mendekatkan diri dengan Tuhannya.
Setiap tahun pada masa Natal, persekutuan doa oikumene perusahaan anda
mengadakan ibadat dan perayaan Natal yang diikuti hampir seluruh karyawan yang
beragama Kristen maupun Katolik. Dalam tiap perayaan tersebut umat/ jemaat
sangat bersukacita; selain berdoa dan merayakan kelahiran Yesus, ajang tersebut
menjadi sarana untuk lebih mengakrabkan ikatan kekeluargaan antar karyawan yang
beragama Kristen atau Katolik. Tahun ini anda diundang untuk menghadiri ibadat
dan perayaan Natal yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Desember. Apakah anda
akan menghadiri ibadat dan perayaan Natal tersebut?
(Ini adalah satu ilustrasi yang
melatarbelakangi konteks soal Debat “Mempertanggungjawabkan Iman Katolik” KYD
2012)
Silahkan teman-teman menanggapinya.
Nur Septana Hendriyanto Kalau perusahan seperti itu ku sangat bahagia banget.
Puput Chanchubiez Salam
kenal buat komkep palembang, saya juga orang Palembang, hanya menetap di Surabaya.
Saya dulu gereja di St. Maria. Sukses terus buat OMK Palembang !
Sisilia Rica Selria Citamba
Kalau aku punya pimpinan seperti itu aku pasti akan datang.
Abraham Abimanyu Sebagai umat Katolik saya secara tegas mengatakan 'tidak'
untuk merayakan pesta natal sebelum tanggal 25 Desember. Alasannya gereja
Katolik melarang perayaan pada masa Adven, karena masa Adven merupakan masa
pertobatan, sebagai persiapan manyambut Tuhan (sumber:http://renunganpagi.blogspot.com/2011/12/bolehkah-kita-merayakan-natal-pada-masa.htmltgl19-04-2012)
Rina Marsell Sii
Goek Acaranya bagus untuk jalin silahturahmi antar
beda agama. Hanya saja dalam gereja Katolik tidak boleh mngadakan acara natal sebelum
tanggal 25. Jadi sebaiknya umat Katolik sebaiknya tidak mengikuti acara
tersebut.
Antonius Ariyanto
Saya tidak akan datang, karena menurut tata cara dan
peraturan Katolik, tanggal 20 Desember masih dalam oktav masa adven, secara
liturgi Katolik kita belum diperkenankan untuk merayakan Natal.
Christophorus Adi
Toruan Saya pasti datang dan saya akan berusaha
menjadi panitia dalam acara tersebut. Mengapa? Alasannya sudah jelas ''dalam
tiap perayaan tersebut umat/jemaat sangat bersukacita; selain berdoa dan
merayakan kelahiran Yesus, ajang tersebut menjadi sarana untuk lebih mengakrabkan
ikatan kekeluargaan antar karyawan yang beragama Kristen atau Katolik'' Bagi
teman-teman yang beragumen dan mempunyai pandangan berarti Anda tidak
mensyukuri apa yang telah berkat Tuhan berikan pada Anda. Toh menghadiri acara
tersebut tidak akan mempengaruhi iman Anda kan? Menghadiri acara tersebut juga
tidak akan dicap sebagai orang berdosa kan? Kan kita juga bekerja di perusahaan
tersebut, kita mencari uang untuk bertahan hidup di tempat itu. Di kantor saya
saja ada acara Lebaran Idul Fitri dan acara Buka Puasa Bersama saja saya pasti
datang kok. Buktinya, saya masih Katolik dan setiap Natal rekan-rekan sekantor
saya datang ke rumah untuk bersilahturahmi, begitu juga dengan saya. Sekian dan
terima kasih.Wasallam.
Christophorus Adi
Toruan Dari sekian kasus yang telah dilontarkan
oleh Komkep dan dari sekian argumen atau pendapat yang diberikan saya melihat masih
ada dan masih banyak teman-teman di luar sana yang pengetahuan tentang iman
Katolik-nya terlalu kaku, terlalu terikat peraturan dan dogma-dogma. Bukannya
saya sok pintar, saya sok alim, saya sok tahu, tapi ini bisa menjadi bumerang
bagi kita sendiri. Bukannya juga saya mengajurkan untuk melarang peraturan,
dogma, perintah dan sebagainya yang dikeluarkan oleh gereja, tetapi diharapkan
kita juga bisa bersikap arif dan bijaksana dalam menentukan sikap. Kita juga
diharapkan bisa mengambil keputusan berdasarkan situasi dan kondisi yang
terjadi di kehidupan kita sendiri. Saya memang tegas berbicara seperti ini,
karena masih banyak dan masih ada umat yang 100% paham dan mengerti apa itu
Katolik, tapi ujung-ujungnya ia malah keluar dari Katolik. Ini yang harus kita
waspada, waspadalah! Waspadalah!
Antonius Ariyanto
@ Bapak Christophorus : Setiap orang/pribadi mempunyai pemahaman dan
penilaian sendiri-sendiri tentang iman dan kepercayaannya Bapak, jadi kita
tidak bisa menyamakan pendapat/persepsi tersebut
Cornelius Pulung Berikut ini adalah jawaban dari Bapak Stefanus Tay, seorang
teolog awam dan pengasuh web katolisitas.org :
Pertanyaan
selanjutnya adalah apakah boleh merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember
atau sesudah lewat masa Natal? Sebenarnya, dari pemahaman makna Adven, kita,
umat Katolik, tidak dianjurkan untuk merayakan Natal sebelum hari Natal. Sebab
justru karena kita menghargai hari Natal sebagai hari yang sangat istimewa,
maka kita perlu mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Persiapan ini kita
lakukan dengan masa pertobatan selama 4 minggu, yaitu mengosongkan diri kita
dari segala dosa yang menghalangi kita menyambut Sang Juru Selamat; agar pada
hari kelahiran-Nya, kita dapat mengalami lahir-Nya Kristus secara baru di dalam
hati kita. Dengan demikian, kalau kita ingin merayakan Natal bersama keluarga,
mari kita rayakan setelah Malam Natal, setelah hari Natal, selama dalam 8 hari
(Oktaf Natal). Gereja Katolik memang merayakan Natal sejak Malam Natal sampai
hari Epifani (Minggu Pertama setelah Oktaf Natal) dan bahkan gereja-gereja
memasang dekorasi Natal sampai perayaan Pembaptisan Yesus oleh Yohanes
Pembaptis (hari Minggu setelah tanggal 6 Januari).
Sumber : http://katolisitas.org/7671/seputar-adven-dan-natal
Sumber : http://katolisitas.org/7671/seputar-adven-dan-natal
Christophorus Adi
Toruan @Antonius Ariyanto: Apakah Anda sudah bekerja?
Kalau iya bekerja dimana? Kalau belum berarti Anda belum paham.
Fabian Garuda Angkasa Syalom saudara-saudara seiman dan mungkin wong kito galo, kan
diminta menanggapi, jadi cukup tanggap saja sudah cukup kali ya hehe. Dari
postingan Komkep
Keuskupan Agung Palembang sendiri masih membuatku
bingung, bagaimana memahami sebutan "Agama Kristen dan Agama
Katolik", ternyata beda ya. Kemudian saya juga koq masih bingung dengan
pemahaman Ajaran Agama dan Iman Katolik yang "membuat bingung"
umatnya sendiri. Mungkin karena imanku belum sebesar biji sesawi jadi masih
belum bisa memahami semuanya apalagi berkata panjang lebar dan yakin dengan apa
yang dikatakan plus mengatakan yang dikira kebenaran. Kiranya saya dapat
diampuni. Amin.
David Setiawan
Syalom dari Timika buat wong kito galo di sano, menurut
saya, bila saya mendapat undangan saya tidak akan menghadiri peryaan natal
tersbut karena tradisi Katolik sangat jelas, bahwa perayaan natal terjadi setelah
masa adven selesai, itu menurut pikiran saya, mohon koreksinya bila ada
kesalahan teman-teman komkep kapal.
Abraham Abimanyu Hayo yang damai ya, hayo jangan saling menjatuhkan satu sama
lain. Hayo kita hargai pendapat masing-masing dann perdalam iman katolik kita.
HadisulisPrasetia
Yuih Saya bisa jawab Insya Allah karena saya bisa
hadir tidak untuk merayakan natal tapi bekerja membantu orang yang percaya
kepada Yesus yang sedang merayakan kedatanganNya karena saya mengakui
Pancasila.
Lanie Wijaya Saya seorang awam tapi menurut saya untuk menjalin toleransi
antar sesama pengikut Kristus sebaiknya menghadiri sebagai simbol bahwa kita
mempunyai rasa solidaritas sesama pengikut Kristus di perusahaan tersebut, janganlah
berkeras hati mengatakan bahwa kita yang paling benar, sepengetahuan saya di
alkitab sendiri tidak ada ayat yang menyatakan Natal itu tanggal 25 Desember
(koreksi kalau saya salah) jadi hidup sesuai ajaran Kristus itu yang lebih
penting trims.
Christophorus Adi
Toruan Untuk semua yang beragumen dan berpendapat
disini marilah kita memberi kan salut dan terima Kasih kepada saudara kita
Hadisulis Prasetia Yuih yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk
membantu kelancaran acara Kita. Terima kasih Saudaraku Hadisulis Prasetia Yuih.
Khususnya bagi teman-teman yang beragumen dan berpendapat untuk tidak hadir
dalam acara tersebut, apakah Anda tidak mempunyai rasa malu terhadap saudara
kita ini? Renungkanlah wahai saudaraku. Amin.
Theodorus Vebrian Kalau tanggapan saya sederhana ya, saya akan tetap ikut
perayaan natal tanggal 20 itu karna alasan human relationship, memang dogma-dogma
di agama kita sudah cukup jelas, tapi hendaknya kita jangan terlalu kaku untuk
menanggapinya, tergantung dari nilai apa yang kita perjuangkan.
selesai
ANAK BARU BAPTIS
BalasHapuskalian ingat tentang Tuhan YESUS menyembuhkan orang sakit di hari SABAT???
MATIUS 12:10 "di situ ada seorang yg mati sebelah tangannya. mereka bertanya kepadanya: "bolehkah menyembuhkan orang pada hari sabat?" maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia.
MATIUS 12:11 "tetapi YESUS berkata kepada mereka: "jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?
MATIUS 12:12 "bukankah manusia jauh lebih berharga daripada domba? karena itu boleh berbuat baik pada hari SABAT."
TIDAK KAH KALIAN SODARA-SODARA KU PAHAM DAN MENGERTI MAKSUD PERKATAAN TUHAN YESUS ITU...