Minggu, 31 Juli 2011

Kotak Cinta


Kotak cinta adalah salah satu metode pengakraban antar peserta suatu latihan/retreat. Prinsip kotak cinta adalah membuatkan sebuah kotak/kantong/amplop mirip kotak pos, bagi tiap peserta kegiatan. Baik jika tiap panitia/fasilitator juga mempunyai kotak cinta tersebut. Peserta yang ingin menyampaikan sesuatu pada peserta lain atau pada fasilitator dapat menuliskan di secarik kertas, lalu memasukkan dalam kotak cinta yang bersangkutan. Apa yang disampaikan? Macam-macam tentunya, misal: kalimat motivasi, ucapan terimakasih atas sharing (pada sesi sebelumnya) yang memberi peneguhan, kata-kata penyemangat, pujian, kritik, bahkan ajakan berkenalan lebih lanjut.

Baik adanya jika fasilitator juga menyediakan berbagai kertas warna-warni, termasuk dengan bentuk-bentuk beragam (lingkaran, hati, kotak, bentuk mangga dan sebagainya) sehingga lebih menggairahkan suasana. Tak lupa sediakan pula berbagai spidol, pensil warna, gunting dan lem kertas. Segala peralatan dan bahan tadi pasti akan merangsang peserta untuk membuat kartu/ucapan yang menarik.

Kapan kotak cinta boleh dibuka oleh yang bersangkutan? Atnasus biasa menerapkan 2 alternatif. Pertama sesudah acara berakhir, semua beramai-ramai (tentu saja bergiliran) boleh menguras isi kotak cintanya. Kedua, fasilitator menguras kotak cinta tiap orang, lalu memasukkan ke amplop besar yang akan dibagikan pada tiap orang persis ketika akan pulang/meninggalkan tempat kegiatan. Haram hukumnya jika seseorang bolak-balik mengintip isi kotak cintanya selama proses, disamping hal tersebut bisa mengganggu proses (terutama bagi yang bersangkutan, karena pikirannya banyak tertuju ke kotak cinta) juga sebagai latihan untuk sabar walau dalam hati penasaran. 

Percayalah, (terutama bagi ABG) kotak cinta akan memberi kenangan yang manis, apalagi jika acara/ kebersamaan berlangsung dalam waktu cukup lama, 3 hari misalnya. Duluuuu waktu Atnasus masih SMA, usai retreat dia tak bosan membuka amplop untuk sekedar membaca surat-surat cinta dari teman-temannya. Sambil membaca kadang dia tersenyum membayangkan berbagai kenangan saat retreat, terutama yang konyol-konyol. Terbaca pula beberapa surat pujian dan penyemangat yang akan kembali menyadarkan bahwa dia sebenarnya punya potensi yang juga dilihat teman-temannya.

Bagi fasilitator, kotak cinta dapat menjadi sarana yang cukup efektif dalam memberikan pesan, kritik, maupun motivasi. Biasanya fasilitator lebih mengetahui kondisi peserta yang difasilitasinya, terutama ketika dia menjadi pendampingnya. Mungkin ketika sharing bersama anggota kelompok yang lain ada hal yang perlu disampaikan secara personal, namun karena keterbatasan waktu tak tersampaikan, maka tulis dan sampaikanlah ke kotak cinta peserta yang bersangkutan. Antar fasilitator juga baik jika saling memberi semangat dan mengucapkan selamat atas kontribusi teman yang lain. Jika kegiatan menguras banyak energi fisik dan nonfisik, biasanya ungkapan cinta dan terimakasih serta selamat dari sesama fasilitator akan memberi kelegaan. Secara tak langsung kebersamaan akan makin terbina melalui perasaan senasib sekegiatan. Peserta senang, fasilitator juga senang, sip deh.

Kadang kita terkendala untuk berkomunikasi secara lisan, baik karena kendala waktu, takut (dicuekin), atau malu. Menuliskan ungkapan pikir dan hati Kita yang dilakukan secara tulus akan memberi makna bagi sang penerima. Sejauh si penerima mau menyimpan tulisan kita, maka abadilah pesan kita. Pesan tertulis dapat berulangkali dibaca dan coba dipahami (jika sulit dimengerti apa maksudnya). Pesan-pesan yang dibuat dalam masa sebuah kegiatan kebersamaan yang mengesankan akan membawa dampak positif bagi semua pihak, baik si pengirim maupun si penerima. Selain kebersamaan, mudah-mudahan nilai-nilai yang disampaikan dalam kegiatan tersebut dapat terinternalisasi lebih jauh dalam keseharian peserta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar