Rabu, 20 November 2019

DOMINO KATEKESE, apa isinya?


Berikut ini adalah 80 isi gambar dalam Domino Katekese, melengkapi aturan main Permainan DOMINO KATEKESE yang bisa disimak di sini

5 Peristiwa Gembira, 5 kartu.
  1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel
  2. Maria mengunjungi Elisabet, saudarinya
  3. Yesus lahir di kandang Betlehem
  4. Yesus dipersembahkan di Bait Allah
  5. Yesus diketemukan kembali di Bait Allah
5 Peristiwa Sedih, 5 kartu
  1. Yesus berdoa di Taman Getsemani
  2. Yesus didera
  3. Yesus dimahkotai duri
  4. Yesus memanggul salib-Nya ke Gunung Golgota
  5. Yesus wafat pada salib

5 Peristiwa Mulia, ada 5 kartu.
  1. Yesus bangkit dengan jaya
  2. Yesus naik ke surga
  3. Roh Kudus turun atas para rasul
  4. Maria diangkat ke surga
  5. Maria dimahkotai di surga

5 Peristiwa Terang, 5 kartu.
  1. Yesus dibaptis di Sungai Yordan
  2. Yesus menyatakan Diri-Nya dalam pesta pernikahan di Kana
  3. Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan
  4. Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
  5. Yesus menetapkan Ekaristi.

5 Perintah Gereja, 5 kartu.
  1. Rayakan hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
  2. Ikutilah Ekaristi pada hari Minggu dan pada hari raya yang diwajibkan; dan jangan melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.
  3. Berpuasa dan berpantanglah pada hari yang ditentukan (Rabu Abu dan Jumat Agung).
  4. Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali setahun.
  5. Menyambut Tubuh Tuhan pada Masa Paskah.

7 Sakramen, 7 kartu.
  1. Baptis
  2. Penguatan
  3. Pengakuan Dosa
  4. Ekaristi
  5. Perkawinan
  6. Imamat
  7. Pengurapan Orang Sakit

7 Karunia Roh Kudus, 7 kartu.
  1. Kebijaksanaan,
  2. Pengertian,
  3. Nasihat,
  4. Keperkasaan,
  5. Pengenalan,
  6. Kesalehan,
  7. Rasa takut kepada Allah.

8 Sabda bahagia,  8 kartu.
  1. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
  2. Berbahagialah orang yang berdukacita karena mereka akan dihibur.
  3. Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi.
  4. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan.
  5. Berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka akan beroleh kemurahan.
  6. Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah.
  7. Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
  8. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

10 Perintah Allah, 10 kartu.
  1. Akulah Tuhan Allahmu, jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.
  2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat.
  3. Kuduskanlah hari Tuhan.
  4. Hormatilah ibu-bapamu.
  5. Jangan membunuh.
  6. Jangan berzina.
  7. Jangan mencuri.
  8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.
  9. Jangan mengingini istri sesamamu.
  10. Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil.

14 Jalan Salib, 14 kartu,
  1. Yesus dihukum mati.
  2. Yesus memanggul salib
  3. Yesus jatuh yang pertama kali di bawah salib.
  4. Yesus berjumpa dengan ibu-Nya.
  5. Yesus ditolong Simon dari  Kirene.
  6. Veronika mengusapi wajah Yesus.
  7. Yesus jatuh kedua kalinya di bawah salib.
  8. Yesus menasihati wanita-wanita yang menangis.
  9. Yesus jatuh yang ketiga kalinya di bawah salib.
  10. Pakaian Yesus ditanggalkan.
  11. Yesus dipaku pada kayu salib.
  12. Yesus wafat di salib.
  13. Yesus diturunkan dari salib.
  14. Yesus dimakamkan.
9 kartu Yesus, ada 9 kartu (semacam kartu joker pada permainan remi)




Ini versi visual aturan mainnya ya



----- selamat bermain----

Kamis, 31 Oktober 2019

DOMINO KATEKESE

  • Kita susah menghapalkan apa saja 10 Perintah Allah? kadang terbalik dengan 5 Perintah Gereja?
  • Mau coba Pertemuan Lingkungan yang tidak mati gaya?
  • Ingin Sekolah Minggu, Pertemuan Misdinar, PIA, PIR, juga OMK lebih meriah dengan games asyik nan sederhana?
  • Ingin belajar pengetahuan iman katolik sambil bermain-main? 
  • atau maukah Kita mengisi waktu bersama keluarga secara rohaniah?



Kini hadir DOMINO KATEKESE; permainan domino yang dimodifikasi dengan 10 tema dasar terkait pengetahuan Iman Katolik. Ayo langsung saja kita berkenalan dengan permainan yang bisa dimainkan oleh 2-7 pemain sekaligus ini, serta cocok untuk anak usia SD sampai orang tua.

Prinsip Permainan
Tujuan Permainan ini adalah menghabiskan kartu secepat mungkin dengan cara menumpuki gambar dengan angka dalam tema yang sama, atau sebaliknya. Pemenang adalah pemain yang menghabiskan kartu paling cepat.

Domino Katekese terdiri dari 80 set kartu, yang terbagi dalam tema-tema:
  1. 5 Peristiwa Gembira,
  2. 5 Peristiwa Sedih,
  3. 5 Peristiwa Mulia,
  4. 5 Peristiwa Terang, 
  5. 5 Perintah Gereja,
  6. 7 Sakramen,
  7. 7 Karunia Roh Kudus,
  8. 8 Sabda Bahagia,
  9. 10 Perintah Allah,
  10. 14 Jalan Salib, dan
  11. 9 kartu Yesus.
Apa saja isi tiap tema? silakan bisa klik di sini saja

Cara Membaca Kartu

Tiap kartu domino terdiri dari 2 bagian, yaitu sebelah atas “gambar” dan di bawahnya “angka.” Gambar dan angka pada dasarnya merujuk tema yang sama, hanya perwujudannya ada yang dalam bentuk gambar dan ada yang berwujud angka. Dalam tiap kartu, sebagian besar gambar dan angka dibuat tidak sama. 



Kartu dengan Gambar "10 Perintah Allah" (Hormatilah ibu-bapamu) dan Angka "5 Peristiwa Gembira"

Cara Bermain:

  • Permainan bisa dimainkan oleh 2-6 pemain sekaligus; 1 pemain bisa terdiri dari 1-3 orang.
  • Bagikan 7 kartu pada tiap pemain, sisanya ditumpuk menjadi kartu “minuman”
  • Tentukan pihak pertama yang bermain, lalu memutar searah jarum jam.
  • 4 tumpukan awal HARUS membentuk salib/ “silang 4 jalur” dengan 4 angka “14 Jalan Salib” yang menumpuk. Jadi 4 buangan awal di meja haruslah 4 angka Jalan Salib.
  • Jika 4 orang pertama atau seterusnya tidak punya kartu Angka Jalan Salib, langsung “minum” dari kartu tumpukan dan giliran dilanjutkan. Walau setelahnya minum mendapat kartu yang mengandung angka “14 Jalan Salib,” dia tetap tidak boleh menjatuhkan kartu tersebut.
  • Jika 4 kartu pertama “sudah membentuk silang/ salib, maka lanjut dengan menumpuk kartu pada 4 alternatif jalur yang sudah ada, sampai tiap pemain menghabiskan kartunya.
    contoh 4 tumpukan kartu pertama yang siap dilanjutkan
  • Pemain yang tidak punya kartu yang sesuai untuk diturunkan, harus mengambil 1 kartu “minuman,” lalu dilewati 1 kali (walau lalu dia dapat kartu yang sesuai).
  • Jika “minuman” habis dan pemain tidak punya kartu untuk ditumpukkan lagi, maka 1 kartunya ditutup/ dimatikan, dan tidak bisa dipergunakan untuk permainan selanjutnya.
  • Ketika tidak ada pemain yang bisa melanjutkan menumpuki kartu lagi, maka sisa kartu yang ada pada tiap pihak/ pemain menjadi kartu mati.
  • “Kartu mati” dihitung minus sesuai dengan angka tema; misal 1 kartu “5 Peristiwa Sedih” bernilai -5/ minus 5.

contoh 2 kartu sisa / kartu mati yang tidak bisa dimainkan lagi, bernilai -15 (minus 15)


Prinsip menumpuki/ menimpa Kartu



  • Gambar ditimpa Angka atau Angka ditimpa Gambar; Perhatikan GAMBARnya (apa temanya?) lalu boleh ditumpuki ANGKA yang sesuai dengan tema gambar tersebut; atau sebaliknya. Contoh: Gambar “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan,” (tema 8 Sabda Bahagia) bisa ditimpa angka “8 Sabda Bahagia,” atau sebaliknya.

Gambar “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan,” (tema 8 Sabda Bahagia) bisa ditimpa “8 Sabda Bahagia,”


  • Ketika akan menjatuhkan/ menurunkan satu kartu, pemain menyebutkan kartu apa yang akan ditumpuki dan ditumpuki dengan kartu apa; contoh, sambil menimpa gambar “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan,” dengan angka “8 Sabda Bahagia,” seorang pemain harus berkata yang menunjukkan bahwa (menurut dia) “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan, adalah salah satu dari 8 Sabda Bahagia”. Contoh lain: sambil menimpa gambar “Penguatan” dengan angka “7 Sakramen," pemain berkata, “Penguatan itu salah satu dari 7 Sakramen.”
  • Tiap pemain sebaiknya saling mengawasi dan mengoreksi untuk memastikan bahwa kartu yang diturunkan oleh tiap pemain itu benar atau sesuai. Jika kartu yang diturunkan salah, maka kartu harus segera ditarik kembali. Kenapa hal ini perlu dilakukan? karena pada hakekatnya permainan ini adalah proses katekisasi atau pelajaran akan pengetahuan iman katolik; jadi kalah menang dalam permainan ini bukanlah tujuan utama.
  • Gambar “Yesus” boleh menimpa Gambar /Angka apa saja.


Gambar “Yesus naik ke surga” ditimpa gambar “Yesus;” boleh
  • Gambar “Yesus” hanya bisa ditimpa oleh gambar Yesus lainnya.


Foto gambar “Yesus” yang ditimpa gambar “Yesus” lainnya; boleh.

Tumpukan Terlarang

Berikut ini beberapa larangan atau ketidakbolehan dalam menumpuki kartu:
  • Gambar ditimpa angka yang beda tema, misal gambar “Ekaristi” (7 Sakramen) tidak boleh ditimpa angka “5 Peristiwa Gembira,”
  • Angka ditimpa gambar yang beda tema, tidak bisa
  • Angka ditimpa Angka, walau sama tema; misalnya angka “5 Peristiwa Sedih” tidak boleh ditimpa “5 Peristiwa Sedih” juga.

Angka “5 Peristiwa Sedih” ditimpa angka “5 Peristiwa Sedih”; tidak bisa
  • Gambar ditimpa Gambar, walau sama tema; misalnya gambar “Yesus jatuh ketiga kali di bawah Salib” (Jalan Salib) tidak bisa ditimpa gambar “Yesus Dimakamkan” (Jalan Salib)


Gambar “Yesus jatuh ketiga kali di bawah Salib” (Jalan salib) tidak bisa ditimpa gambar “Yesus Dimakamkan”
  • Gambar “Yesus” ditimpa gambar selain gambar “Yesus” juga, tidak bisa.


Foto gambar “Yesus” ditimpa gambar “Perkawinan,” tidak bisa
  • Gambar “Yesus” ditimpa angka apapun; tidak boleh.

Sepintas aturan main domino katekese ini agak ribet,  tetapi jika sudah dipraktikkan sebenarnya sederhana, kok. Guna melengkapi proses permainan, sebaiknya disiapkan juga kunci-kunci jawaban domino ini yang berupa catatan tiap tema itu apa saja isinya. Hal ini akan memudahkan pengoreksian kartu yang sedang diturunkan. Misalnya ketika ada satu pemain menutup angka “5 Perintah Gereja” dengan gambar “Hormatilah Ibu-bapamu” maka ini tentu suatu kesalahan, karena “Hormatilah Ibu-bapamu” adalah “10 Perintah Allah,” bukan “5 Perintah Gereja.”

Akan baik jika tiap pemain saling mengawasi dan mengoreksi kartu-kartu yang sedang diturunkan oleh pemain lain karena sejatinya proses katekese-walau sekedar tentang pengetahuan iman-sedang berlangsung di sini. Akan lebih baik lagi jika ada satu atau dua orang yang tidak ikut bermain, tetapi khusus mengawasi kesesuaian kartu-kartu yang diturunkan; baik kesesuaian tema maupun sesuai dengan aturan lainnya.

Sekedar saran praktis seandainya tempat/ meja permainan sudah terpenuhi kartu-kartu yang sedang dimainkan, maka jalur-jalur tumpukan yang sudah dimainkan bisa ditumpuk di tengah, yang penting 4 ujung jalur tetap bisa ditumpukki untuk melanjutkan permainan.
Untuk meringkas sebaran kartu, tumpuk dan biarkan 4 ujungnya menjuntai.
Bagi yang memerlukan info lebih lanjut tentang permainan Domino Katekese ini, silakan bisa menghubungi Agustinus Susanta di WA: 0812 7397 697, terimakasih


Keseruan main Domino Katekese


Selamat bermain





Jumat, 04 Oktober 2019

Perigrinasi Santo Fransiskus Asisi

Berikut ini kami sajikan pengalaman pendampingan kegiatan Perigrinasi Santo Fransiskus Asisi yang sudah dilaksanakan di Rumah Retreat Hening Griya, Baturraden Purwokerto pada tanggal 13 Agustus 2019, berpeserta 30an Imam Diosesan Keuskupan Purwokerto

Serunya kebersamaan


Sesi Sukacita Masa Muda (+Pengantar)

Kisah:
Fransiskus adalah anak orang kaya dan karena itu sering menghabiskan uang untuk berfoya-foya bersama teman-temannya. Anak-anak muda bangsawan di Assisi mengasihi dia karena karakternya yang periang dan baik hati, dan Bernardone, ayahnya, bangga atas anaknya itu karena mendapatkan banyak teman sesama anak bangsawan.
Dinamika :
Snack sambil bergembira ria & ice breaking/ games keakraban


Sesi Persiapan Perigrinasi

Setelah pengantar, peserta langsung masuk dalam perigrinasi/ perjalanan Fransiskus, dengan ketentuan:
  • Pada peserta disampaikan maksud perigrinasi ini adalah menimba spiritualitas Fransiskus dari Asisi.
  • Peserta dibagi dalam 4 kelompok,
  • Peserta menanggalkan alas kaki karena selama proses akan bertelanjang kaki,
  • Peserta mengumpulkan “harta kekayaan” serelanya, semisal HP, dompet, topi, tumbler air, jam tangan, dan sebagainya . Tidak ada paksaan dalam hal ini karena semua dikembalikan pada tiap pribadai dalam rangka menghayati spiritualitas Fransiskus Asisi.
  • Kelompok peserta akan menuju 4 area perigrinasi dan nanti akan bergantian setelah 30 menit berdinamika di suatu tempat.

Area Assisi; Permainan Komunifoto

Kisah:
Maka ia pun berkhotbah di jalan-jalan kota Assisi. Banyak orang mendengarkannya karena ingin tahu, namun banyak pula yang tersentuh oleh kata-katanya lalu bertobat dan memperbaiki hidup

Dinamika:
Komunifoto; Kelompok  peserta  harus  mengumpulkan potongan-potongan puzzle yang benar , seperti gambar yang dilihat oleh presenter/ pengkotbah


berkotbah tentang buah-buahan

Serius memerhatikan

Area Mesir; Permainan Rakit

Kisah:
Sekitar akhir tahun 1212, Fransiskus berangkat ke Timur (Tanah Suci). Karena cuaca buruk, kapal yang ditumpanginya terdampar di pantai Dalmatia. Ia bersama kawannya kembali ke Italia melalui Ancona. Pada 1213/1214 Fransiskus ditemani Bernardus berusaha untuk ke Maroko. Di Spanyol, ia jatuh sakit dan terpaksa kembali ke Italia. Pada 26 Mei 1219 (26 Mei) Para misionaris Fransiskan berangkat ke Maroko, sedangkan pada 26 Juni 1219 Fransiskus berlayar ke Mesir. Pada 29 Agustus) Dia hadir dalam penyerangan pasukan perang salib terhadap Damietta. Kemudian, ia menghadap sultan ditemani Illuminatio.
Dinamika:
Peserta menyeberangi laut menggunakan rakit/ perahu yang dibuatnya sendiri.



Ayo rakitnya dibuat ya...


Kerjasama

Berjuang untuk tetap mengapung

Ya ampunnn... apa ini?

Pegunungan Umbria; Permainan

Kisah:
Memakai pakaian kasar, bertelanjang kaki, dan mengikuti petunjuk Injil, tanpa tongkat atau bekal, dia mulai mengajarkan pertobatan. Beberapa temannya bergabung sampai setahun mencapai sebelas orang. Fransiskus menyebut mereka "fratres minores", dalam bahasa Latin, atau "saudara-saudara hina".
Saudara-saudara ini tinggal di rumah kusta yang tidak digunakan lagi di Rivo Torto dekat Assisi. Tetapi mereka banyak menghabiskan waktu mereka berkeliling di daerah-daerah pegunungan Umbria, selalu gembira dan bernyanyi, tetapi juga memberikan kesan yang mendalam kepada para pendengarnya oleh ketulusan mereka.
Dinamika:

Melakukan perjalanan berkelompok melewati berbagai rintangan menggunakan ban buldozer


Area Laverna; Permainan Tangram Binatang

Kisah:
Menurut legenda St. Fransiskus berkhotbah kepada burung-burung dan binatang-binatang lain, selain kepada manusia juga. Kini ia dikenal sebagai santo pelindung bagi binatang dan lingkungan hidup. Patungnya seringkali diletakkan di taman untuk menghormati minatnya terhadap alam.
Dinamika:
Membuat sebanyak mungkin susunan Tangam/ Puzzle berbentuk binatang (tersedia 8 hewan)

Sebagian binatang yang harus dibuat

Kerja keras menyusun

Mendapat petunjuk

Hayooo... ini binatang apa?

Final Project: Membangun Gereja San Damiano

Dimainkan semua peserta
Kisah:
Sementara berdoa dihadapan sebuah salib kuno di San Damiano, Fransiskus mendengar suara yang berkata, 'Pergilah, Fransiskus, dan perbaikilah gerejaku yang sedang roboh ini.' Sang Santo, yang mengartikan gereja yang sedang roboh adalah gereja San Damiano, segera memikirkan cara untuk mematuhi perintah tersebut.
Kembali ke kotanya di mana ia menghabiskan dua tahun waktunya, ia memulihkan beberapa gereja yang telah runtuh, di antaranya adalah kapel kecil St Maria para Malaikat, Assisi, sedikit di luar kota, yang kemudian menjadi tempat tinggal kesukaannya.

Dinamika:
Peserta menyusun batu-batu (puzzle) sehingga berbentuk siluet gereja.


Ya, inilah yang akan dibangun lagi

Batu-batu pembentuk


ini batunya

Ngangkut batu
Mulai disusun

Refleksi/ Pemaknaan

Yah, akhirnya setelah semua pos terlalui dengan seru, tibalah waktu untuk memaknai proses perigrinasi.

Joget Labadu berkibar lagi untuk menghangatkan suasana
Suasana refleksi

Terimakasih UNIO Keuskupan Purwokerto, atas kepercayaan pada kami

Demikianlah kisah kami para Servus Pantura dalam Perigrinasi Santo Fransiskus Asisi; semoga menginspirasi.

Brebes, Peringatan Santo Fransiskus dari Asisi, 4 Oktober 2019