Monolog Katekese
Itu Monolog Katekese, Lai.
Trus bagaimana
menilai monolog tersebut?
No.
|
Aspek
yang dinilai
|
Prosentase/ bobot nilai
|
1.
|
Materi katekese yang
benar dan bermakna, ditunjang dengan contoh, rujukan, sumber, data,
perumpamaan dan informasi terkait lainnya yang tepat dan relevan
|
40%
|
2.
|
Teknik berbicara/ berkomunikasi dan penguasaan tempat &
audiens. Penyampaian katekese secara segar dan informatif, dalam
batas waktu yang disediakan
|
40%
|
3.
|
Kesesuaian antara tema, judul dan materi katekese
|
20%
|
Sistemnya?
- Peserta atas nama distrik yang mengirim minimal 1 orang dan maksimal 2 orang.
- Pada babak penyisihan, tiap peserta akan melakukan monolog dengan urutan sesuai undian.
- 6 peserta terbaik akan menuju babak grand final dan akan diumumkan 30 menit setelah semua peserta tampil.
- Babak grand final, penampilan finalis dilakukan di sela acara Pentas Seni yang disaksikan oleh seluruh peserta Kapal Youth Day.
- Peserta wajib mengisi formulir tema dan judul, baik dalam babak penyisihan maupun babak final. Tiap peserta mengisi 2 alternatif tema & judul dan akan ditentukan oleh juri dan akan diumumkan pada malam pertama, via pengumuman tertulis dan lisan.
- Apabila peserta masuk babak final, maka tema dan judul harus berbeda.
- Tema dan judul yang telah diajukan tidak dapat diganti
Apa
saja tema monolog itu, Nas?
Tema Monolog Katekese dipilih sendiri
oleh peserta, mengacu 1 topik dari 7 alternatif tema berikut
1.
Kitab suci dan Tradisi
2.
Liturgi dan Sakramen
3.
Hukum Gereja
4.
Hierarki Gereja (partikular/universal)
5.
5 Pilar gereja
6.
KAPal: Sejarah, Visi-Misi-Strategi
7.
Gereja Katolik Indonesia: Tokoh, organisasi,
dan kemasyarakatannya.
Salah satu peserta sedang bermonolog katekese |
- Waktu bermonolog pada babak penyisihan 4–5 menit. Sedangkan saat final 6–7 menit.
- Peserta pada saat memulai dan selama monolog-nya tidak boleh mendapat bantuan dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
- Peserta boleh mempergunakan properti.
- Peserta tidak diperbolehkan turun dari panggung dan berinteraksi dengan penonton.
Hmmm...
sangat menarik, Nas, dari mana kalian dapat ide memonologkan katekese? Aku
belum pernah dengar sebelumnya.
Itu artinya, nggak sia-sia kamu terbang dari Perancis ke
Palembang; dapat ide baru khan? Kalo urusan ide, yha dapat dari mana-mana. Di
tivi-tivi khan sudah banyak acara semacam itu, nah, kita modifikasi saja untuk
keperluan katekese.
Trus peserta
antusias dengan gladi itu?
Jelang dos, eh, jelas dong. Antusiasme itu pertama karena mereka
penasaran pengen lihat temannya tampil, kedua, karena mereka juga pengen dengar
katekese, dari sesamanya pula. Ketiga, tiap selesai satu peserta tampil, khan
akan langsung dikomentari dewan juri, nah, penonton juga nunggu itu lho.
Asik juga yha,
sambil mengasah pengetahuan katolisitas, bisa latihan tampil dan bicara, yang
nonton juga mendapat pencerahan.
Syukurlah kalau kamu mendapat keasyikan karenanya, Lai.
-------- berlanjut ke edisi 13/17--------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar