Mereka yang Terlibat
Banyak, Lai, misalnya:
Seksi
Acara dan Animasi
|
Youth
Dehonian Community
|
Seksi
Pentas Seni
|
Campus
Ministry Sekolah Tinggi Musi
|
Seksi
Gladi Jasmani
|
Perhimpunan
Mahasiswa Katolik Repubik Indonesia Cabang Palembang + Unit Kegiatan
Mahasiswa STT Musi Palembang
|
Seksi Kesehatan
|
Rumah
Sakit Roma Katolik Charitas Palembang
|
Pemateri
seminar
|
Ikatan
Sarjana Katolik Palembang
|
Seksi
Konsumsi
|
Dewan
Pimpinan Daerah Wanita Katolik Republik Indonesia Sumatera Selatan + DPC di 4
paroki
|
Seksi
Publikasi dan Dokumentasi
|
Komisi
Komunikasi Sosial KAPal
|
Seksi
Liturgi
|
Komisi
Liturgi, Kateketik, dan Kitab Suci KAPal
|
Kuis
Pengetahuan Iman
|
Kelompok
Pendewasaan Iman Santo Paulus Palembang
|
Pendukung
Perlengkapan
|
DPP
Santo Yoseph Palembang
|
Pendukung
Kelistrikan
|
DPP
Santo Petrus Kenten Palembang
|
Pendukung
Pengairan
|
DPP
Santo Stefanus Palembang
|
Pendukung
Kebersihan
|
DPP
Santa Maria Ratu Rosario
|
Pendukung
Alas Tidur
|
DPP
Santo paulus Plaju Palembang
|
Pendukung
Pertendaan
|
DPP
Santa Maria Palembang
|
Pendukung
MCK darurat
|
DPP
Sanfrades Palembang
|
Pendukung
Genset
|
DPP Hati
Kudus Yesus Palembang
|
Pendukung
Sarana Prasarana
|
Yayasan
Xaverius, Yayasan Musi Palembang, dan Seminari Menengah Santo Petrus Palembang
|
Pendamping
Rohani
|
Forum
Komunikasi Antar Religius
|
Misdinar
|
Misdinar
Paroki St. Yoseph Palembang
|
Apalagi yaaa... tampaknya sudah tuh.
Wah banyak sekali pihak yang kalian
ajak, susah nggak mengkoordinasikannya?
Susah sih nggak, hanya perlu seni tersendiri untuk mengelola
segala urusan dengan segala pihak pendukung tadi. Prinsipnya sih asyik-asyik
saja, Lai.
Secara umum pihak-pihak yang kami
libatkan dalam KYD ini antusias untuk menyukseskan acara yang baru pertama kali
di gelar di Palembang ini. Forum DPP Dekanat 1 sangat mendukung persiapan dan
penyediaan sarana sarana dan perlengkapan kegiatan.
Sebentar sebentar, maksud kalian
melibatkan DPP di dekanat 1 itu apa supaya dapat gratisan dari mereka atau
gimana? Jadi curiga aku.
He he he... gratisan sih nggak, cuman
kalo tiap DPP mau menanggungnya tentu kita akan lebih bersukacita. Maksud
utamanya sih gini. Kami ingin mewujudkan bahwa KYD ini bukan hanya kegiatan
Komisi Kepemudaan saja, tetapi juga keuskupan secara umum dan umat. Nah, umat
itu secara khusus di Dekanat 1 yang ketempatan sebagai tuan rumah, dan itu
direpresentasikan oleh Dewan Pastoral Parokinya. Nah, bentuk atau wujudnya apa,
yha melibatkan DPP menyiapkan acara ini. Pertama-tama pada pendukung panitia
dalam hal-hal yang sudah kusebutkan tadi, tenda, listrik, sampah, dan
sebagainya.
Hmmm... trus...
Umat itu khan sebenarnya punya banyak
potensi dan koneksi, misalnya ada yang punya katering, persewaan tenda,
persewaan sound system, ahli listrik, dan sebagainya. Nah, pilihan kami adalah
melibatkan umat melalui koordinasi dengan DPPnya. Jadi yang kita tahu umat
siapa yang pinter tentang listrik melistrik, kita minta Parokinya menangani
urusan listrik, dalam hal ini DPP Santo Petrus Kenten Palembang. Trus misalnya
kita tahu bahwa di DPP Santa Maria Palembang ada umat yang punya usaha tenda,
maka kita minta DPP tersebut mengelola pertendaan.
Rapat Pemantapan panitia pada 21 Desember 2012 di Aula Paroki Santa Maria |
Rapat koordinasi antara Komkep,
Panitia, DPP Dekanat 1 Palembang, dan Uskup
|
Oh, begitu yha. Trus pasti ada dana
yang dikeluarkan baik untuk beli peralatan maupun sewa. Kalian sebagai panitia
tetap yang bayar khan?
Secara prinsip begitu Lai, Pembiayaan
dari panitia, DPP hanya mendukung saja, dan itu sudah disampaikan dalam rapat
bersama forum DPP. Namun kenyataannya, sebagian DPP dengan sukarela dan
sukacita menanggung sendiri segala konsekuensi pembiayaan tadi. Jadi yha puji
Tuhan banget lah.
Ah, itu pasti karena bisa-bisanya
kalian melobby mereka.
Yha, kalo nggak percaya, kamu datengin
saja tiap ketua dewan parokinya lalu ditanyain.
Halllah, nggak usah lah, malah mereka
nanti kaget dan semaput kalo tiba-tiba kudatangi.
Tapi yang jelas mereka mengerahkan
umat yang kompeten untuk menyiapkan segala sarana prasarana tadi, mulai dari
beberapa hari sebelum pelaksanaan malah. Kami sangat bersyukur dan
berterimakasih atas peranan mereka yang luar biasa Lai.
Oke, trus tentang keterlibatan yang
lainnya gimana?
Nah, itu nanti saja
saat masuk ke tiap tema acara, kalo aku nggak lupa lho, he he he..
Hus...
Khan kamu
sudah pengen tahu gimana hari pertama
KYD dimulai.
Iya lah, terserah kamu lah.
Ah, nggak usah
merajuk gitu, Lai. Sebentar, aku mau bikin kopi dulu nih, haus, dari tadi
ngomong terus. Kamu haus juga nggak.
Ah, kaya aku malaikat nih nggak pernah
lapar dan haus Nas.
Paling-paling
penasaran iya khan?
He he he... Eh, atau kubikinin kopi
saja Nas. Kasihan sudah cape ngecipris dari tadi ngladenin pertanyaanku.
Hallah, terserah
kamu lah.
Oke deh, tunggu ya.
Wushhhh... sekonyong-konyong sang malaikat
mengepakkan sayapnya, melesat terbang meninggalkan Atnasus yang terjengkang ke
lantai saking kagetnya. Dilihatnya ke langit yang mulai menghitam karena malam
menjelang, ternyata si Lai sudah nggak kelihatan lagi. Atnasus msuk ke rumah
sambil mengelus-elus kepalanya yang benjol karena terantuk lantai barusan. Usai
menyalakan lampu teras, dia lalu mandi untuk menyegarkan badan. Setelah segar,
dia lalu keluar lagi ke teras untuk menunggu kedatangan malaikat yang katanya
mau membawakan kopi. Penasaran juga dia, gimana malaikat bisa bikin kopi.
Sesampai di teras, ternyata malaikat sudah
duduk manis bersila di dipan sementara di depannya secangkir minuman berwarna
gelap mengeluarkan aroma kopi yang harumnya baru saja ditemui oleh atnasus. Di
dekat cangkir itu ada termos yang mungkin berisi kopi cadangan, juga berserakan
beberapa makanan yang dia belum pernah mengenalnya.
Wow, sudah datang
kau Lai, cepet nian.
Iya lah, ayo silahkan dinikmati
kopimu.
Apa ini? Makanan
yha, kok aneh.
Iya, namanya djcioscurekas, pokoknya
cicip saja lah, uenak tenan.
Hah, aneh sekali
namanya, baru dengar kali ini aku.
Sama, aku juga baru dengar kali ini.
Hah?
Iya, aku ngarang saja tadi. Tapi
cobalah asyik lho. Eh, kenapa tuh jidatmu, benjol.
Gara-gara kamu
tadi, terbang nggak ngomong-ngomong, kaget aku sampai terjengkang ke bawah,
kepala kena lantai. Dasar.
Ha ha ha, sorry sorry Nas. Aku terlalu
semangat tadi.
Lalu mereka melanjutkan obrolan di petang itu sambil sesekali
Atnasus minum kopi yang nggak ketulungan nikmatnya itu sambil sesekali
menyantap djcioscurekas, makanan yang enaknya nggak ketulungan juga.
Jadi gimana itu KYD hari pertama, rame
tentunya.
Wah, kalo cerita
rame, yha selalu ramai sepanjang hari Lai.
Eh
Yang perlu kamu
ketahui adalah beberapa hari sebelum pelaksanaan, para petugas yang dikirim
oleh Dewan Pastoral paroki sudah sibuk menyiapkan ini itu.
Ini itu ini itu apa maksudnya, yang
jelas dong Nas.
Sabaaar, ini
baru mau dijelaskan.
Ada yang memasang
tenda, bikin kamar mandi darurat, tarik kabel sana sini untuk memasok listrik,
lampu, kipas angin, dan barang elektronik lainnya. Rumput halaman dipotongin
supaya rapi, Kelas-kelas dibersihkan, meja kursinya dirapikan. Pokoknya pada 4
hari sebelum pelaksanaan, di lokasi berseliweran aneka material dan
perlengkapan KYD 2012.
Beserta orangnya khan?
Ya iya lah, masak
berseliweran sendiri. Aneh juga kau itu.
He he he... becanda, Nas. Dan itu
semua karena keterlibatan Dewan Pastoral di Dekanat 1.
Benar sekali Lai.
Bahkan beberapa DPP bahkan membebaskan
panitia dari biaya operasional. Puji Tuhan banget ya.
Tenda-tenda makan, dengan latar belakang tenda utama |
Wah, beruntunglah kalian punya banyak
sponsor, Nas. Oh yha, trus mengenai ruang dan perlengkapannya, khan menggunakan
fasilitas pendidikan. Gimana itu jadinya?
Gimana apanya
maksudmu, pertanyaan kok ambigu. Tapi okelah aku tahu maksudmu.
Weeeekkk.
Tiga yayasan yang menaungi
gedung-gedung pendidikan yang kami gunakan juga kooperatif dalam mendukung
kegiatan KYD ini. Di awal memang kami sudah bertemu dengan para pimpinan
yayasan tersebut dan secara prinsip mereka mengijinkan penggunaan tempat untuk
berkegiatan. Hanya ketentuan lebih detail akan didiskusikan dengan perangkat
sekolah yang bersangkutan.
Semua lancar
Biasaaaa... ada lika-liku persepsi dan
administrasi.
Maksudnya?
3 yayasan itu khan punya hierarki
pengambilan keputusan, mulai dari ketua yayasan sampai cleaning service-nya. Di
sana tentu saja ada prosedur tertentu yang mesti diikuti untuk memutuskan
sesuatu. Nah, urusan prosedural inilah yang kadang berhadapan dengan
kepentingan praktis di lapangan sehingga membuat beberapa hal tersendat. Selain
itu ada juga pengandaian-pengandaian, kalau pimpinan sudah setuju, maka
otomatis pelaksana operasional sudah tahu kebijakan itu. Nyatanya ada yang
nggak nyambung juga.
Jadi di satu sisi semua serba
prosedural, sementara di lain pihak pingin yang praktis-praktis saja. Hmmm...
ini juga jadi asyik khan?
Asyik sih asyik, cuman kalo waktu
sudah mepet, sementara koordinasi kadang berubah-rubah, bisa bikin stress juga
Lai. Namun hal-hal semacam itu akhirnya
bisa diatasi sih, Lai. Pendeknya kami sangat terbantu dengan
diijinkannya pelaksanaan di kompleks pendidikan milik keuskupan tersebut.
Lho, ternyata masih punya keuskupan
juga tho. Mestinya bisa dibikin enjoy lah, nggak perlu sampai berpening-pening
ria.
Ya itulah kondisinya, mungkin karena
ini kali pertama KYD di tempat baru, jadi sebagian pihak masih serba kagok
karena belum punya pengalaman.
Tentang persiapan acara, gimana Nas,
lancar? Kalian khan menggandeng YDC, PMKRI, dan CM untuk mengeksekusinya.
Secara prinsip lancar. Teman-teman YDC
dan CM yang mengisi seksi acara dan animasi sangat antusias memersiapkan acara
ini. 2 bulan sebelum pelaksanaan secara intensif mereka latihan seminggu
sekali, dilanjut seminggu dua kali sebulan sebelum acara. Mereka bahkan sempat
bikin rekoleksi sendiri.
Latihan apa maksudmu, seksi acara kok
perlu latihan sebegitu sering.
Latihan itu tu, menganimasi atau
menggerakkan peserta dengan lagu dan gerakan. Seksi acara khan perlu
keahlian khusus untuk membawa peserta
pada suasana yang kondusif. Salah satu cara yang efektif ya dengan gerak dan
lagu. Dan itu perlu latihan intensif Lai, nggak sekedar nyanyi dan goyang. Yang
dihadapi khan ratusan massa; jadi selain hapal lagu dan gerakan tariannya,
mereka juga harus punya mental tangguh sekaligus stamina yang prima selama 4
hari kegiatan. Itulah maka selama itu kami latihan.
Suasana salah satu Latihan Seksi Acara di RR Giri Nugraha Palembang |
Rapat Seksi Gladi Jasmani di STT Musi
|
Hmmm... gitu yach.
Iya begitu, sebagian dari mereka sih
sudah pernah ikut TAKM sebelumnya, jadi kali ini lebih sip persiapannya.
Kulihat semangat untuk menampilkan yang terbaik sudah dimunculkan. Artinya
mereka tidak hanya bikin yang standar atau sekedarnya, tapi benar-benar mengerahkan
kemampuan terbaik, entah dalam menganimasi, bermusik, maupun bernyanyi.
Persiapan olahraga oleh teman-teman PMKRI
juga lancar?
Nah, itu yang masih perlu
ditingkatkan. Teman-teman PMKRI yang urusan utamanya Gladi Jasmani tampaknya
harus meningkatkan performa dari yang biasa-biasa saja ke luar biasa.
Emangnya kacau apa gimana kegiatan
olahraganya?
Kacau sih nggak. Cuman persiapannya
relatif seadanya dan masih banyak melibatkan seksi perlengkapan. Padahal
mestinya mereka bisa menyiapkan sendiri segala perlengkapan untuk olahraga itu.
Kalo disiapkan jauh hari pasti lebih sip lah Gladi Jasmaninya.
Emang ada
yang kurang ya, apa misalnya?
Secara minimalsi sih sudah terpenuhi,
tetapi sebenarnya masih bisa dibuat lebih sip. Misalnya lapangan kami khan cuman dibatasi dengan tali rafia
plastik, itu pun ketika putus diterjang kaki-kaki pemain nggak segera
dibenerin. Jadi gimana gitu ngliatnya.
Hmmm...
gitu yach. Memang sih kalo dari hal-hal yang kelihatannya sepele sudah kita
siapkan, pasti kegiatan akan tampak lebih wah. Tapi ya itu namanya pengalaman
Nas. Mahal harganya.
Iya sih, saking mahalnya sampe nggak
ada tuh toko yang jual itu pengalaman, he he he... Untuk kerjasama dengan
pihak-pihak lainnya sih bagus lah Lai. Tampaknya sistem semacam ini memang
sudah baik untuk menyelenggarakan event yang melibatkan ratusan massa dan
dilaksanakan dalam beberapa hari. Yang jelas di awal perlu koordinasi yang
jelas mengenai peran tiap pengambil bagian, supaya nggak ada tumpang tindih
kewenanga atau sebaliknya ada hal yang malah tidak terurus oleh siapa pun.
Oke deh,
jadi beberapa hari sebelum pelaksanaan sudah ada persiapan tempat, sarana
prasarana, dan perlengkapannya. Trus ketika pelaksanaan gimana?
Nah, ini yang
sedari tadi kamu tunggu-tunggu khan?
Nggak usah
nanya kalo itu, Nas.
--------
berlanjut ke edisi 5/17--------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar