Alur Kegiatan
Sekarang kita ngobrol tentang materi dan pelaksanaan acara tersebut
Nas. Bagaimana membagi lokasi peserta dari 25 paroki?
Peserta dari 25 paroki yang tergabung dalam 3 dekanat.
Perkemahan Kami bagi 2 bagian besar, yaitu Camp Basilius Agung (A) dan Camp Leo
Agung (B). Tiap camp diisi campuran paroki antara dekanat I, II dan III.
Sebelum peserta datang, lokasi sudah kami kaplingi dan diberi kode. Ketika
kontingen datang dan daftar ulang, kami beritahu dimana mereka akan mendirikan
tenda dan tinggal selama 4 hari di situ.
Panitia sedang berkoordinasi menempatkan peserta untuk mendirikan tenda |
Bagaimana jadwal kegiatan di sana?
Hari Pertama, Kamis, 14 Oktober 2004 jadwal kegiatan camp A
dan B sama. Pagi sampai sore penyambutan peserta, registrasi dan pendirian
tenda. Misa sebagai pembuka acara dimulai sekitar pukul 16.40, setelah itu
dilanjutkan makan malam dan penjelasan aturan main, lalu dilanjutkan pentas
bakat bagi ⅓ utusan peserta. Malam hari kita lakukan koordinasi dengan ketua
kontingen untuk rencana kegiatan esok harinya.
Hari Kedua, Jumat, 15 Oktober 2004 jadwal kegiatan camp A dan
B sama di pagi hari, misa harian. berbeda seusai sarapan. Camp A mendengarkan
ceramah dan kunjungan stand, sementara peserta di camp B outbound di kawasan
sekitar perkemahan.
Peserta yang sedang mendirikan tenda |
Ceramah apa?
Tentang bahaya narkoba dan perilaku pacaran yang sehat.
Ceramah diberikan oleh tim dari susteran.
Lalu yang outbound, pasti seru ceritanya.
Memang seru, namun lain kali saja yah, Lai ceritanya. Nanti
pas ngobrol-ngobrol tentang outbound sebagai salah satu kerasulan Komkep,
banyak kita bisa ngobrol.
Oke deh, bikin penasaran saja Kau, Nas.
Sore hari, kegiatan camp A dan B sama yaitu olahraga kompetisi
antar kontingen. Ada 2 olahraga yang dipertandingkan, sepak bola dan bola voli.
Kegiatan dilakukan di lapangan terpisah, kira-kira 10 menit perjalanan dari
lokasi kemah.
Bagaimana teknis mainnya, khan ada 3 dekanat?
Begini, tiap dekanat punya 1 tim di tiap camp baik untuk
sepak bola maupun bola voli. Sudah diatur dari awal, misalnya dekanat I di camp
A diwakili oleh siapa saja. Sedangkan di Camp B tentu saja paroki sisanya.
Hmmm…. semua main sore itu?
Tidak, sore itu camp A yang main, yang lain jadi suporter.
Jadi 3 kesebelasan main pada sore itu?
Ya. Kita siapkan 3 babak. Misal babak pertama tim I lawan tim
II, siapa yang menang, misalnya tim II istirahat sejenak. Babak kedua yang main
tim I lawan tim III. Lalu babak ke tiga tim I lawan tim III. Pemenang dihitung
berdasarkan jumlah kemenangan dan selisih gol.
Menarik, apa semua berjalan lancar?
Secara teknis berjalan lancar, hanya sempat timbul protes
dari salah satu tim, mengenai lawannya yang ditengarai sudah bukan mudika lagi,
alias sudah berkeluarga, namun sengaja dipasang oleh kawannya demi memenangkan
pertandingan. Suasana sempat memanas namun karena dalam manual pertandingan
tidak sempat atau tidak terpikir hal tersebut, maka akhirnya hal tersebut dapat
dimaklumi.
Tentu hal itu menjadi pelajaran bagi panitia.
Oooo tentu saja. Untunglah di cabang bola voli dengan sistem
yang sama hal itu tidak terjadi.
Saya bisa tebak, keesokan harinya, camp B yang berkompetisi, lalu
pemenang antara camp A dan B difinalkan hari terakhir.
Persis benar, Lai.
Ada catatan lain tentang kompetisi olahraga tersebut?
Lokasi lapangan yang tidak menyatu dengan perkemahan membuat
tidak semua suporter mau datang. Walau sudah diarahkan bahwa ketika jadwal
berolahraga semua diharap menuju lapangan namun fakta yang terjadi hanya sekitar
70% saja yang meramaikan, yang lain ada yang tinggal di tenda, bahkan
jalan-jalan. Beberapa mengaku capek setelah beraktivitas sampai siang, terutama
yang habis outbound.
Catatan lain…. Lain kali kita perlu persiapkan aturan teknis
secara cermat, termasuk menyediakan wasit yang netral dan profesional. Maklum
peserta semua berdarah muda yang cepat meledak bila merasa ditidakadili.
Suasana salah satu pertandingan sepak bola TAKM 2004 |
Suasana salah satu pertandingan Bola Voli TAKM 2004 |
Urusan kompetisi selesai, lalu malam hari acara apa?
Setelah makan malam, ada pentas bakat, menampilkan ⅓ utusan
kontingen.
Apa saja yang ditampilkan?
Macam-macam Lai, sejak malam pertama sampai malam terakhir
keesokan harinya. Ada yang main band, vokal group, teater, tari modern, tari
tradisional, puisi, bahkan ada yang menampilkan lawak. Ternyata kaum muda kita
kreatif, walau ada yang baru saja latihan di lokasi perkemahan. Namun ada juga
lho yang sudah mempersiapkan jauh hari sebelum TAKM.
Suasana Pentas Seni |
Bersamaan dengan itu, satu dari perwakilan paroki kita
kumpulkan di satu tempat untuk
mendapatkan pembekalan kepemimpinan. Mereka memang sudah dipersiapkan untuk
dilatpim saat TAKM, jadi memang sudah dipilih jauh hari.
Siapa yang memberi pembekalan?
Kami berhasil mendatangkan Romo Adi dari Komkep KWI, beliau
bersedia dan dengan senang hati hadir di TAKM.
Setelah pentas bakat dan pelatihan khusus itu acara tidur?
Ooooo tidak, kami masih mengadakan acara penjernihan
motivasi, separuh renungan, semacam itulah.
Dengan 700-an orang, malam hari, apa efektif? Bagaimana teknisnya?
Kamu kenal Bapak Krishnamurti, Lai? Yang seperti ini foto
orangnya
Yang mindset motivator itu? Yang
terkenal di Indonesia itu?
Betul. Beliaulah yang mengisi sesi itu. Kami berusaha
memberikan yang terbaik bagi peserta, sehingga kami datangkan pembicara kaliber
nasional. Judul sesinya “Kekuatan Impian”, beliau memberi wawasan tentang
berpikir positif dan memotivasi supaya peserta TAKM dapat bertindak mewujudkan
mimpinya dengan dasar cinta kasih. Untuk mendatangkan dia, kami mengkhususkan
tim penjemput dari bandara ke Tegal Arum lalu besoknya mengantarkan lagi ke
bandara Palembang, agak repot tapi ndak masalah.
Wow, luar biasa…. Aku sudah tahu, kalau dia yang ngisi pasti bagus
adanya.
Namun ada yang disayangkan…
Apa itu?
Di tengah acara listrik mati, sehingga sesi agak terganggu.
Apa tidak ada genset, mestinya untuk acara sebesar itu panitia sudah
mengantisipasinya.
Sudah…. Ada genset yang memang selalu dipakai tiap malam,
namun ndak tahu malam itu bermasalah. Barangkali karena jarang digunakan. Nih
kalau mau lihat foto gensetnya, besar khan, perlu belasan orang untuk
mendorongnya.
Asyiknya menempatkan generator yang sebesar gajah |
Yach kadang rencana kalian, manusia tidak seperti yang sudah disusun,
walau sudah disiapkan sedemikian rupa, Nas. Setelah itu baru tidur ya….
Ya…. sudah lewat tengah malam. Doa malam dilakukan di tenda
masing-masing.
Tidak ada evaluasi harian?
Ada, namun hari itu barangkali melelahkan tidak semua ketua
kontingen hadir.
Gimana kalian ini jadi panitia, kok banyak bolong-bolongnya, padahal
evaluasi itu penting.
Gimana lagi, Lai, kemampuan kita terbatas, termasuk personil
panitianya. Namun jangan khawatir di TAKM 2008 ada perbaikan.
---------- b e r s a m b u n g ke bagian 8--------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar