Road to Tegal Arum
Lalu ada lagi yang kita sebut Road To Tegal Arum 28–29
Agustus 2004. Yang semula diplot di di Tegal Arum dipindah ke Palembang.
Kenapa?
Lebih ke urusan teknis, posisi kota Palembang relatif di
tengah keuskupan dan pencapaian paling mudah dari mana-mana. Selain itu sumber
daya lebih mendukung.
Apa saja agenda kegiatan tersebut?
Itu untuk penentuan pemenang berbagai lomba dan
sosialisasinya. Saat itulah logo, tema dan lagu resmi resmi ditetapkan. Kami
undang seluruh ketua/perwakilan mudika. Ada lagi penjelasan teknis tentang
persiapan acara. Juga jadwal serta para pengisi stand tenda prestasi. Pendek
kata saat itu semua urusan yang perlu diketahui dan dicamkan peserta
disosialisasikan, sekaligus membagikan formulir pendaftaran.
Salah satu kegiatan Road to Tegal Arum; Final Lomba Cipta Lagu Theme Song TAKM 2004. |
Ada pertemuan umum lagi setelah itu?
Tidak ada, langsung kita bertemu lagi pada TAKM bulan Oktober
2004.
Oooo…. Bagaimana teknis pendaftaran? 26 paroki lho, lumayan banyak
itu….
Teorinya, 1 minggu sebelum pelaksanaan semua formulir sudah
harus masuk ke sekretariat sehingga pembagian tenda, jadwal, pertandingan dan
tempat makan bisa dilakukan.
Pasti meleset lagi, ya…….. wah payah deh.
Lho, kamu kok tahu, Lai?
Aku memang serba tahu, Nas.
Tapi kok masih nanya-nanya ke aku? Ngakunya serba tahu.
Aku hanya ingin supaya Kamu jelaskan saja, supaya bisa dinikmati oleh
banyak orang. Masa pengalamanmu hanya disimpan saja, sayang tho.
Terserah Kamu lah Lai. Sekarang mau tanya apa lagi….
Itu, tadi tenggat pendaftaran meleset khan?
Ya. Target hanya tercapai 40% meningkat jadi 70% sehari
sebelum pelaksanaan. Artinya 30% anggota peserta menyerahkan formulir langsung
di lokasi perkemahan.
Hhmmm… pasti ada kerepotan untuk berbagai hal.
Tentu saja, tim sekretariat yang mestinya bisa ngurus
pembagian perlengkapan dan jadwal belum bisa kerja, malah sangat sibuk ngurus
pendaftaran. Khan tiap peserta harus didata dan dapat nomor peserta. Berhubung
cukup banyak yang baru mendaftar, itu menghambat proses. Ada lagi paroki yang
sudah menyerahkan formulir ternyata mengalami perubahan, ada yang batal ikut,
namun lebih banyak yang nambah ikut. Itu juga merepotkan, soalnya yang
bersangkutan sudah mendapat nomor dan penjadwalan.
Memang ada penjadwalan apa saja sih? Kok sepertinya rumit.
Ada jadwal kunjungan stand, jadwal ceramah materi dan jadwal
outbound. Bayangkan 26 kontingen dengan kekuatan yang berbeda, harus diatur
sedemikian rupa sehingga pas. Menarik sih sebetulnya kegiatan itu, asal tidak
dalam kondisi mendesak.
Namun beres juga khan urusan itu….
Beres dong…. Tim kami sudah terbiasa ngurus yang seperti itu.
---------- b e r s a m b u n g ke bagian 7 -------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar