Kamis, 17 Mei 2012

4. Perayaan Natal


4. Perayaan Natal

Anda adalah seorang karyawan baru di sebuah perusahaan dimana pegawai beragama Kristennya cukup banyak. Pimpinan perusahaan mendukung kegiatan-kegiatan rohani karena berpendapat bahwa selain bekerja, seorang karyawan juga perlu berdoa untuk mendekatkan diri dengan Tuhannya. Setiap tahun pada masa Natal, persekutuan doa oikumene perusahaan anda mengadakan ibadat dan perayaan Natal yang diikuti hampir seluruh karyawan yang beragama Kristen maupun Katolik. Dalam tiap perayaan tersebut umat/ jemaat sangat bersukacita; selain berdoa dan merayakan kelahiran Yesus, ajang tersebut menjadi sarana untuk lebih mengakrabkan ikatan kekeluargaan antar karyawan yang beragama Kristen atau Katolik. Tahun ini anda diundang untuk menghadiri ibadat dan perayaan Natal yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Desember. Apakah anda akan menghadiri ibadat dan perayaan Natal tersebut?

(Ini adalah satu ilustrasi yang melatarbelakangi konteks soal Debat “Mempertanggungjawabkan Iman Katolik” KYD 2012)

Silahkan teman-teman menanggapinya.

Nur Septana Hendriyanto Kalau perusahan seperti itu ku sangat bahagia banget.

Puput Chanchubiez Salam kenal buat komkep palembang, saya juga orang Palembang, hanya menetap di Surabaya. Saya dulu gereja di St. Maria. Sukses terus buat OMK Palembang !

Sisilia Rica Selria Citamba Kalau aku punya pimpinan seperti itu aku pasti akan datang.

Abraham Abimanyu Sebagai umat Katolik saya secara tegas mengatakan 'tidak' untuk merayakan pesta natal sebelum tanggal 25 Desember. Alasannya gereja Katolik melarang perayaan pada masa Adven, karena masa Adven merupakan masa pertobatan, sebagai persiapan manyambut Tuhan (sumber:http://renunganpagi.blogspot.com/2011/12/bolehkah-kita-merayakan-natal-pada-masa.htmltgl19-04-2012)

Rina Marsell Sii Goek Acaranya bagus untuk jalin silahturahmi antar beda agama. Hanya saja dalam gereja Katolik tidak boleh mngadakan acara natal sebelum tanggal 25. Jadi sebaiknya umat Katolik sebaiknya tidak mengikuti acara tersebut.

Antonius Ariyanto Saya tidak akan datang, karena menurut tata cara dan peraturan Katolik, tanggal 20 Desember masih dalam oktav masa adven, secara liturgi Katolik kita belum diperkenankan untuk merayakan Natal.

Christophorus Adi Toruan Saya pasti datang dan saya akan berusaha menjadi panitia dalam acara tersebut. Mengapa? Alasannya sudah jelas ''dalam tiap perayaan tersebut umat/jemaat sangat bersukacita; selain berdoa dan merayakan kelahiran Yesus, ajang tersebut menjadi sarana untuk lebih mengakrabkan ikatan kekeluargaan antar karyawan yang beragama Kristen atau Katolik'' Bagi teman-teman yang beragumen dan mempunyai pandangan berarti Anda tidak mensyukuri apa yang telah berkat Tuhan berikan pada Anda. Toh menghadiri acara tersebut tidak akan mempengaruhi iman Anda kan? Menghadiri acara tersebut juga tidak akan dicap sebagai orang berdosa kan? Kan kita juga bekerja di perusahaan tersebut, kita mencari uang untuk bertahan hidup di tempat itu. Di kantor saya saja ada acara Lebaran Idul Fitri dan acara Buka Puasa Bersama saja saya pasti datang kok. Buktinya, saya masih Katolik dan setiap Natal rekan-rekan sekantor saya datang ke rumah untuk bersilahturahmi, begitu juga dengan saya. Sekian dan terima kasih.Wasallam.

Christophorus Adi Toruan Dari sekian kasus yang telah dilontarkan oleh Komkep dan dari sekian argumen atau pendapat yang diberikan saya melihat masih ada dan masih banyak teman-teman di luar sana yang pengetahuan tentang iman Katolik-nya terlalu kaku, terlalu terikat peraturan dan dogma-dogma. Bukannya saya sok pintar, saya sok alim, saya sok tahu, tapi ini bisa menjadi bumerang bagi kita sendiri. Bukannya juga saya mengajurkan untuk melarang peraturan, dogma, perintah dan sebagainya yang dikeluarkan oleh gereja, tetapi diharapkan kita juga bisa bersikap arif dan bijaksana dalam menentukan sikap. Kita juga diharapkan bisa mengambil keputusan berdasarkan situasi dan kondisi yang terjadi di kehidupan kita sendiri. Saya memang tegas berbicara seperti ini, karena masih banyak dan masih ada umat yang 100% paham dan mengerti apa itu Katolik, tapi ujung-ujungnya ia malah keluar dari Katolik. Ini yang harus kita waspada, waspadalah! Waspadalah!

Antonius Ariyanto @ Bapak Christophorus : Setiap orang/pribadi mempunyai pemahaman dan penilaian sendiri-sendiri tentang iman dan kepercayaannya Bapak, jadi kita tidak bisa menyamakan pendapat/persepsi tersebut

Cornelius Pulung Berikut ini adalah jawaban dari Bapak Stefanus Tay, seorang teolog awam dan pengasuh web katolisitas.org :
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah boleh merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember atau sesudah lewat masa Natal? Sebenarnya, dari pemahaman makna Adven, kita, umat Katolik, tidak dianjurkan untuk merayakan Natal sebelum hari Natal. Sebab justru karena kita menghargai hari Natal sebagai hari yang sangat istimewa, maka kita perlu mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Persiapan ini kita lakukan dengan masa pertobatan selama 4 minggu, yaitu mengosongkan diri kita dari segala dosa yang menghalangi kita menyambut Sang Juru Selamat; agar pada hari kelahiran-Nya, kita dapat mengalami lahir-Nya Kristus secara baru di dalam hati kita. Dengan demikian, kalau kita ingin merayakan Natal bersama keluarga, mari kita rayakan setelah Malam Natal, setelah hari Natal, selama dalam 8 hari (Oktaf Natal). Gereja Katolik memang merayakan Natal sejak Malam Natal sampai hari Epifani (Minggu Pertama setelah Oktaf Natal) dan bahkan gereja-gereja memasang dekorasi Natal sampai perayaan Pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis (hari Minggu setelah tanggal 6 Januari).
Sumber : http://katolisitas.org/7671/seputar-adven-dan-natal

Christophorus Adi Toruan @Antonius Ariyanto: Apakah Anda sudah bekerja? Kalau iya bekerja dimana? Kalau belum berarti Anda belum paham.

Christophorus Adi Toruan @Cornelius Pulung: Anda hebat sekali, sungguh amat hebat!

Fabian Garuda Angkasa Syalom saudara-saudara seiman dan mungkin wong kito galo, kan diminta menanggapi, jadi cukup tanggap saja sudah cukup kali ya hehe. Dari postingan Komkep Keuskupan Agung Palembang sendiri masih membuatku bingung, bagaimana memahami sebutan "Agama Kristen dan Agama Katolik", ternyata beda ya. Kemudian saya juga koq masih bingung dengan pemahaman Ajaran Agama dan Iman Katolik yang "membuat bingung" umatnya sendiri. Mungkin karena imanku belum sebesar biji sesawi jadi masih belum bisa memahami semuanya apalagi berkata panjang lebar dan yakin dengan apa yang dikatakan plus mengatakan yang dikira kebenaran. Kiranya saya dapat diampuni. Amin.

David Setiawan Syalom dari Timika buat wong kito galo di sano, menurut saya, bila saya mendapat undangan saya tidak akan menghadiri peryaan natal tersbut karena tradisi Katolik sangat jelas, bahwa perayaan natal terjadi setelah masa adven selesai, itu menurut pikiran saya, mohon koreksinya bila ada kesalahan teman-teman komkep kapal.

Abraham Abimanyu Hayo yang damai ya, hayo jangan saling menjatuhkan satu sama lain. Hayo kita hargai pendapat masing-masing dann perdalam iman katolik kita.

HadisulisPrasetia Yuih Saya bisa jawab Insya Allah karena saya bisa hadir tidak untuk merayakan natal tapi bekerja membantu orang yang percaya kepada Yesus yang sedang merayakan kedatanganNya karena saya mengakui Pancasila.

Lanie Wijaya Saya seorang awam tapi menurut saya untuk menjalin toleransi antar sesama pengikut Kristus sebaiknya menghadiri sebagai simbol bahwa kita mempunyai rasa solidaritas sesama pengikut Kristus di perusahaan tersebut, janganlah berkeras hati mengatakan bahwa kita yang paling benar, sepengetahuan saya di alkitab sendiri tidak ada ayat yang menyatakan Natal itu tanggal 25 Desember (koreksi kalau saya salah) jadi hidup sesuai ajaran Kristus itu yang lebih penting trims.

Christophorus Adi Toruan Untuk semua yang beragumen dan berpendapat disini marilah kita memberi kan salut dan terima Kasih kepada saudara kita Hadisulis Prasetia Yuih yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu kelancaran acara Kita. Terima kasih Saudaraku Hadisulis Prasetia Yuih. Khususnya bagi teman-teman yang beragumen dan berpendapat untuk tidak hadir dalam acara tersebut, apakah Anda tidak mempunyai rasa malu terhadap saudara kita ini? Renungkanlah wahai saudaraku. Amin.

Theodorus Vebrian Kalau tanggapan saya sederhana ya, saya akan tetap ikut perayaan natal tanggal 20 itu karna alasan human relationship, memang dogma-dogma di agama kita sudah cukup jelas, tapi hendaknya kita jangan terlalu kaku untuk menanggapinya, tergantung dari nilai apa yang kita perjuangkan.

selesai

1 komentar:

  1. ANAK BARU BAPTIS
    kalian ingat tentang Tuhan YESUS menyembuhkan orang sakit di hari SABAT???

    MATIUS 12:10 "di situ ada seorang yg mati sebelah tangannya. mereka bertanya kepadanya: "bolehkah menyembuhkan orang pada hari sabat?" maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia.

    MATIUS 12:11 "tetapi YESUS berkata kepada mereka: "jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?

    MATIUS 12:12 "bukankah manusia jauh lebih berharga daripada domba? karena itu boleh berbuat baik pada hari SABAT."

    TIDAK KAH KALIAN SODARA-SODARA KU PAHAM DAN MENGERTI MAKSUD PERKATAAN TUHAN YESUS ITU...

    BalasHapus