Sabtu, 11 Januari 2014

K E P R I B E N bagian II




Matrik model modul pendampingan OMK/PPA



no
Judul/ tema
Tujuan
Nilai-nilai
Dinamika
Katekese
1.                     
Tugas & tanggung jawab OMK
1.        Menyadari tugas & tanggung jawab kaum muda dalam menggereja.
2.        Belajar dari Samuel yang taat pada panggilan Bapa 
a.        Pengorbanan
b.        Kepedulian
c.        Ketaatan
d.        kedisiplinan 
Permainan suit Samson – Delilah –Macan
 1 Sam: 3:2-11
2.                     
Kebangkitan Kristus meningkatkan solidaritas
1.        Membentuk solidaritas yang mengacu pada kebangkitan Kristus
2.        Memberi damai bagi orang Lain
3.        Mengampuni kesalahan orang Lain
4.        Jangan melupakan teman lama
5.        Bersukacita ketika melihat Tuhan
a.        sukacita
b.        perdamaian
c.        pengampunan
Permainan ular ganti kulit
Yoh 20:19-23 
3.                     
Persaudaraan yang menumbuhkan solidaritas melalui kekompakan & kebersamaan
1.        Menumbuhkan solidaritas dalam diri OMK.
2.        Mempercepat persaudaraan dengan kekompakan & kebersamaan. 
a.        Persaudaraan
b.        Kekompakan
c.        Solidaritas
d.        kebersamaan
Game loncat warna
 Kis 2:41-47
4.                     
Kepedulian dalam Allah Kristus
1.        membangun sikap kepedulian terhadap Allah Kristus melalui pertemuan antar generasi muda Katolik.
2.        Mendalami sikap kepedulian melalui teladan Yesus dalam bacaan Markus 1: 40-45 
a.        Kekompakan
b.        Kepedulian
c.        Kedisiplinan
d.        Percaya diri
Kejar mengejar & merrebut “ekor” barisan kelompok lawan.
 Markus 1: 40-45 
5.                     
Membangun komunikasi dalam kebersamaan
Melatih kepekaan dalam berkomunikasi satu sama Lain 
Tebak angka dengan gerakan tubuh
 -
6.                     
Membangun kepribadian yang utuh
1.        Mengenal diri sendiri yang lebih utuh.
2.        Memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing.
3.        Berani menerima kekurangan diri sendiri.
a.        Percaya diri
b.        Menyukuri karunia Tuhan yang ada pada tiap pribadi.
c.        Menjadi diri sendiri.
Menulis kelebihan temannya secara bergantian
·   Kejadian 1:22-25
·   Matius 15:14-30
7.                     
Penjaga Buah roh / Berjuang untuk hidup suci
1.        Menyadari pentingnya menjaga buah roh (kesabaran, kesetiaan, kelemahlembutan, & penguasaan diri) agar menjauhkan diri dari kerusuhan sebagai murid Kristus
2.        Menanamkan buah roh bagi kaum muda yang beriman dalam Kristus
3.        Belajar tentang buah roh
a.        kesabaran,
b.        kesetiaan,
c.        kelemahlembutan,
d.        saling memaafkan,
e.        penguasaan diri
Memecah kendi, kemudian menyatukannya lagi dengan selotip
Ibrani 12:14-17
8.                     
 Saling membahu
1.        Menanamkan rasa saling tolong menolong dengan sesama
2.        Menanamkan nilai keakraban bagi kaum muda
3.        Belajar tentang mukjizat dari Yesus Kristus (Matius 9:1-8 / Markus 2:1-12 )
a.        Persaudaraan
b.        Kebersamaan
c.        Kepedulian
d.        Kekompakan
e.        Berbelaskasihan
Si Buta dan si Lumpuh
·   Matius 9:1-8
·   Markus 2:1-12 





Ke ritisi dhisit

Iya wis tak baca, menarik dan ketonne asyik. Jebul OMK Dekanat Utara Keuskupan Purwokerto pinter-pinter ya.
Iya lah pinter-pinter, asal gelem sinau dan mengembangkan diri ya pasti tambah pinter. Makane kowen juga latihan mendarat lah, endah yen landing ora nubras-nubras maning.
Halllah wis lah orasah dibahas bab kuwe, ngisin-isini bae. Piben kuwe tentang matrik yang isine apik-apik tur menarik, kelanjutanne  piben.
Bener, tema-tema yang diangkat oleh para peserta memang menarik, tidak ada yang keliru, namuuunnn…
Namun apa maning? Ketonne kowen meragukan ya Nas?
Meragukan sih belih, cuman peranku kan ngomentari, Lai. Yen cuma nggah nggih bae, ya orasah dilombakna dan dikasih evaluasi dong, kepriben sih kowen?
Eh iya ya, dadi piben kuwe?
Enyong ora pan ngomentari ntrithik siji-siji tapi nyoba menelaah hal-hal sing prinsip bae ya. Siji-siji ndhisit mulai sing urutan nomor 1.
Saka paroki endi kuwe nomer siji?
Lha kuwe rahasia, Lai, lagipula ora penting kan pengetahuan kuwe nggo kowen?
Iya sih, bener juga. Dadi, piben kuwe telaahmu?
Sadurunge ana syarate, kita kerja sama ya Lai, modelku menelaah itu dengan pertanyaan-pertanyaan dan kamu harus menjawabnya supaya ada timbal balik. Kepriben, setuju?
Setuju lah, gampang kuwe. Gagiyan dimulai lah, wis belih sabar kiye.
Model pendampingan pertama, bertema “Tugas & tanggung jawab OMK” Nah, pertanyaan sing kudu ditelaah adalah apakah tugas & tanggung jawab OMK itu akan disebutkan dalam proses pendampingan?
Mestine iya, Nas.
Apakah nilai-nilai pengorbanan, kepedulian, ketaatan, dan kedisiplinan merupakan tugas dan tanggung jawab OMK?
Hmmm… bisa jadi bisa jadi.
Coba apakah itu memang tugas & tanggung jawab OMK? Atau sekedar deretan hal-hal baik yang mestinya juga dihayati tiap OMK?
Hmmm… rada bingung aku Nas. Soalnya memang setahuku nggak ada dokumen resmi yang menyebutkan apa tugas dan tanggung jawab OMK.
Betul, itu bisa kita diskusikan lebar panjang nanti, bahkan diperdebatkan juga bisa. Namun poin sing pengen tak sampaikan kuwe adalah sebaiknya kita bisa menemukan hal-hal inti dan pendekatan yang tepat dalam suatu proses kegiatan.
Misalle?
Misalle bisa saja tugas dan tanggung jawab OMK berdasarkan 5 pilar/ pancatugas gereja, yaitu:
1.      Liturgi/ Liturgia
2.      Pewartaan/ Kerygma
3.      Koinonia / Persekutuan
4.      Pelayanan/ Diakonia
5.      Kesaksian/ Martyria
Nah, nilai-nilai tersebut yang diperkenalkan dalam kegiatan pendampingan tersebut.
Wah, bener juga Nas, sangat masuk akal, jadi sangat jelas bahwa ada 5 tugas dan tanggung jawab OMK, yang sebenernya didekati dari panca tugas gereja.
Masih ada Contoh pendekatan lain, yaitu tugas dan tanggung jawab OMK sebagai imam, nabi dan raja. Itu khan ada di Katekismus Gereja Katolik /KGK 783    “Yesus Kristus diurapi oleh Bapa dengan Roh Kudus dan dijadikan “imam, nabi, dan raja“. Seluruh Umat Allah mengambil bagian dalam ketiga jabatan Kristus ini, dan bertanggung jawab untuk perutusan dan pelayanan yang keluar darinya.
Iya juga ya, jadi tugas dan tanggung jawab OMK ada 3, sebagai imam, nabi, dan raja, sesuai pendekatan bos kita Yesus Kristus.
Nah, iya, itu baru pokoknya saja, nanti bisa dikembangkan dalam bagian lain sing luwih rinci, kaya kuwe, Lai.
Ooooo…. Trus tentang katekese yang ngambil dari 1 Sam: 3:2-11, itu sudah pas belum?
Coba jawabben, apakah cerita tentang Samuel di perikop itu menurutmu sudah mencerminkan atau erat kaitannya dengan tugas & tanggung jawab kaum muda dalam menggereja?
Hmmm…. hanya sedikit sih, paling-paling nilai ketaatan bae, Nas. Jadi perikop sing cocok apa, Nas?
Enyong ora pan njawab perikop endi sing cocok karena kudu nggolet dhisit Lai. Tapi kaya kiye. Menurutku, sing arane katekese kuwe ora sebatas menyomot perikop kitab suci, toli diperdalam, tetapi masih ada banyak perkembanganne. Misalle dari pengertianne ya, berdasarkan Direktorium Kateketik Umum (1971)
·         Katekese merupakan salah satu bentuk pelayanan sabda, yang bertujuan membuat iman umat hidup, dasar, dan aktif lewat cara pengajaran.(DKU. 17)
·         Dalam ruang lingkup kegiatan pastoral, istilah katekese diartikan sebagai karya gerejani, yang menghantarkan kelompok maupun perorangan kepada iman yang dewasa.(DKU. 21)
·         Katekese terpadu dengan karya-karya pastoral Gereja yang Lain, tetapi sifat khasnya, yakni sebagai inisiasi, pendidikan, dan pembinaan, tetap dipertahankan.(DKU. 31)
·         Isi katekese adalah wahyu Allah, misteri Allah dan karya-karya-Nya yang menyelamatkan, yang terjadi dalam sejarah umat manusia. (DKU. 37)
Oh, kaya kuwe ya pengertian katekese.
Iya, memang dasarnya Kitab Suci, tetapi dalam perkembangannya, Gereja Katolik khan punya banyak dokumen resmi pengajaran iman, misalle KGK, nah menurutku memelajari KGK juga termasuk berkatekese.
Trus kaitannya dengan suatu tema pendampingan OMK/ PPA, misalnya ada perikop/ kisah di Kitab Suci yang memang pas dengan tema, ya tentu sangat baik untuk digunakan dan diolah dalam proses. Tetapi jika lebih cocok melalui dokumen pengajaran Iman Katolik Lain, ya, jangan dipaksakan harus pake perikop Kitab Suci atau Injil. Piben, Lai? Ora bingung khan?
Ora, Nas. Intine khan banyak sumber yang bisa diacu untuk berkatekese melalui model pendampingan kegiatan OMK, tidak hanya dari Kitab Suci, walaupun itu dasar dari semua dokumen gereja tadi.
Sip sip….
Trus modul berikutnya piben Nas? Yang bertema “Kebangkitan Kristus meningkatkan solidaritas”
Terus terang Lai, tema ini abot, mungkin luwih cocok nggo tema suatu retreat atau rekoleksi. Namun gini bae, menurutmu dengan 5 tujuan yang ingin dicapai, kira-kira tekan ora ya tujuan itu dicapai dalam kegiatan selama 30-45 menit?
Hmmm… iya jugas sih temane sih apik, walau abstrak, tapi kok tujuanne ana 5, kayong lumayan abot ya, Nas. Mungkin jika ditekankan pada solidaritasnya bisa lebih fokus.
Kuduga sih begitu juga Lai.
Kini kita ke judul ketiga, “Persaudaraan yang menumbuhkan solidaritas melalui kekompakan & kebersamaan.” Menurutku sih wis lumayan apik ya, dan itu “tertolong” oleh tema yang sederhana. Coba nurutmu kata kuncine apa Lai
Kekompakan
Iya bener, kekompakan kuwe relatif luwih mudah penerjemahanne dalam permainan, daripada misalle kaya sing mau, solidaritas.
Lanjut lagi kalo gitu, dinamika tentang “Kepedulian dalam Allah Kristus” piben kuwe komentarmu?
Hmm… coba mbok renungkan ya Lai, kira-kira dengan kata kunci “Kepedulian” egin perlu ora nilai-nilai kekompakan, kedisiplinan, lan percaya diri?
Kettonne sih kakeyan ya Nas, nilai kepedulian sebenerre wis cukup.
Terus misalle dinamika kelompokke kuwe kejar-kejaran mencoba mengalahkan kelompok lain, apa wis pas dengan unsur kepedulian?
Hmmm… ketonne malah bertentangan ya, temane kepedulian, tapi permainanne menang-menangan.
Nah, trus pertanyaan terakhir, katekesene mengambil inspirasi kisah orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus, dipenging orasah ngomong wong liya, eh, malah setelah mari dia ngomongna penyembuhanne karo wong akeh. Nurutmu wis cocok durung karo beberapa hal sebelumme tadi?
Yen karo tema kepedulian sih nurutku cocok Nas, khan Yesus peduli sama orang kusta tersebut. Tapi yen karo nilai kekompakan, kedisiplinan, lan percaya diri, kok adoh banget ya? Apalagi yen dihubungna karo games sing saling mengalahkan tadi, perikop penyembuhan orang kusta kuwe rada antik yen digandengnya.
Nah, dengan beberapa hal tadi wis bisa lah ya kowen menganalisa modul itu?
Iya lebih kurang wis nangkep lah enyong. Wah tambah seru bae kiye; trus tentang dinamika “Membangun komunikasi dalam kebersamaan” kepriben kuwe Nas.
Yen sing kuwe sebenerre wis pas, cuman ya unsur katekesene laka, dadi ya priben ya, ana sing kurang bae sih.
Iya ya, temane sih sederhana, komunikasi dan kebersamaan, tapi kok ora dihubungna karo katolisitas ya, sayang bae sih. Yen kaya kuwe, langsung bae program selanjutte Nas, tentang “Membangun kepribadian yang utuh” ketonne asyik tuh.
Iya, pancen asyik sih, cuman sing rada ngganjel kuwe dalam tujuan khan ada poin memahami dan menerima kekurangan diri, tapi ka di dinamika hanya menuliskan kelebihan, lha ngerti kekuranganne piben yach? Nurutmu piben kuwe Lai
Lha iya ya kepriben juga enyong bingung juga.
Daripada bingung-bingung piben yen dilanjut bae ke tema “Penjaga Buah roh / Berjuang untuk hidup suci” setuju?
Ya setuju bae lah, Nas. Priben kuwe Nasibbe?
Kita mulai dari dinamikane. Kendi dipecahna, kemudian disatukan lagi dengan selotip oleh anggota kelompok. Kira-kira nurutmu apa sing paling dirasakna peserta Lai?
Hmmm… kurang gawean, kendi apik-apik dipecah, wis dipecah malah disatukan lagi, nganggo selotip maning, repot lah.
Setelah itu, dalam proses apa sing dirasakna peserta?
Kudu sabar, telaten, ora bosen lan ngedumel, kaya kuwe maksudde?
Nah itu beberapa sudah masuk dalam nilai-nilai yang ditawarkan, kecuali kelemahlembutan dan saling memaafkan. Artine lumayan, ana sing nyangkut lah.
Trus kukutipkan Ibrani 12:14-17,
“Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.”
Kira-kira wis pas karo nilai-nilai tadi durung Lai?
Whaahhh… sing kiye tambang puyeng aku Nas, sing cocok sih ana, tapi sing liyane kok lumayan adoh ya hubunganne. Mbuh lah pening aku.
Ya wis yen pening, enyong be rada puyeng ka. Lanjut maring model terakhir ya, tentang “Saling membahu”
Oke oke, apa pertanyaanmu saiki Nas?
Pertanyaanne gampang ka, kira kira antara judul, tujuan, nilai-nilai sing ditawarna, dinamika, karo katekesene wis nyambung durung?
Hmmm… nurutku sih wis nyambung Nas.
Ya wis yen kaya kuwe.
Lho uwis?
Ya iya lah, trus pan apa maning Lai?
Oh, yen kaya kuwe apa bae sih tips nggo nggawe modul atawa perencanaan dinamika pendampingan OMK/ PPA kuwe Nas?
Pertama-tama ya temane kudu dicekel ndisit, tema ini menjadi roh proses lho. Dalam format sing lebih sederhana, bisa saja, tema, tujuan dan nilai-nilai digabungkan menjadi suatu pernyataan atau poin-poin singkat. Intine sih apa yang diharapkan dari kegiatan tersebut jelas.
Oke, trus berikutnya
Barulah dipilih bahan/ materi pendukung, misalnya: perikop kitab suci, permainan/ dinamika kelompok, lagu-lagu, cerita renungan, dan sejenisnya. Semua hal tadi harus saling menguatkan lho, ora malah menjadikan bingung saking banyaknya ide/ gagasan.
Nah, sing perlu diingat itu gini. Ketika kita mau berdinamika dan ada  kaitannya dengan iman atau rohani, maka banyak hal yang sifatnya abstrak, misalnya mengampuni, kasih sayang, atau kepercayaan. Nah, kita kudu bereksplorasi dengan segala metode, games, dokumen gereja, dan sebagainya sehingga bisa ditemukan ramuan yang sip untuk suatu tema.
Hmmm…. Lumayan rumit ya,
Rumit orane sih relatif Lai, tergantung kita mau berusaha ora?
Trus selanjutte apa?
Selanjutnya ya semua pemikiran tadi perlu dipersiapkan dengan baik, termasuk memilih fasilitator/ pendamping yang cocok dan kompeten. Jangan sampai konseppe apik, tapi karena dianggap sepele, gampang, ora disiapna, malah mengko dadine ora maksimal, khan sayang. Selanjutnya jika misalle suatu program wis dilaksanakan, aja klalaen dilakukan evaluasi sehingga yang bagus bisa ditingkatkan, sing ora perlu bisa ditinggal, kaya kuweeee.
Ana maning Nas?
Ketonne cukup lah ya, ora usah akeh-akeh mengko diarani angel nemen nggawe kegiatan OMK, padahal digawe gampang ya bisa ka.
Berarti babak pertama Tentang komentar terhadap karya tulis peserta rampung, ya Nas?
Iya lah dirampungi bae, Lai
Oke oke, saiki manjing maring babak kedua tentang piben carane OMK bisa Beriman, Berkumpul, Belajar, dan Berkembang Bersama
Tapi omong-omong wis bengi kiye Lai, ngelih; mangan dhisit yuh. Enyong juga durung adus, pan balik adus ndhisit ya?
Eh kaya kuwe, baiklah, kon adus lan mangan dhisit lah, mengko ketemu maning ya.
Seperti biasanya, tanpa ba bi bu malaikat langsung melesat meninggalkan atnasus yang kini nggak kaget lagi ditinggal dengan cara sekonyong-konyong. Dalam hitungan detik saja, malaikat sudah mulai hilang mengecil ditelan kegelapan malam, entah mau ke mana dia. Atnasus lalu berkemas untuk pulang ke rumahnya.
Sampai rumahnya di bilangan Kotabaru IV Brebes, Atnasus langsung mandi dan makan malam bersama keluarganya. Sambil makan malam atnasus memperingatkan pada penghuni rumah supaya jangan takut dan panik misalnya nanti ada suara-suara sepersi sesuatu yang nggesrak jatuh dari langit.
Malam makin larut tetapi kok belum terdengar suatu kegaduhan di rumah atnasus, pertanda si Malaikat belum datang? Soalnya biasanya dia akan datang dengan mendarat secara brutal entah nabrak atau nyungsep dimana sehingga menimbulkan kegaduhan. Saat atanasus lagi duduk santai di teras, terdengar suara mencurigakan dari langit. Benar saja, ada satu titik terang yang melesat mendekati rumah Atnasus. Rada deg-degan juga Atnasus menanti barang apa yang kali ini akan dihajar oleh malaikat. “Siuuutttt…” sungguh seperti mukjizat kali ini malaikat mendarat mulus di halaman rumah Atnasus. “Wow.. luar biasa kau Lai, sudah bisa mendarat dengan  mulus” sapa Atnasus ramah. “Ah, nggak usah dibesar-besarkan, Nas,” jawab malaikat sambil berjalan penuh kePDan menuju teras rumah. “Yuk sini duduk di sini saja Lai.” Ajak Atnasus yang lalu duduk di teras. “Gdbuk!!!, aouuu!!!” teriak malaikat kesakitan akibat dia terpeleset paving block yang licin. “Hadewww…. Priben maning kon, Lai; mendarat wis mulus, tapi mlaku egin kepleset… ayo tangi” sergah Atnasus. “Ora usah dikon tangi ya pasti aku pan tangi Nas…. Aduuhhh…” rintih malaikat sambil bangkit dari kejatuhannya di daratan.
Singkat cerita, setelah Atnasus menghidangkan teh manis hangat dan pempek, mereka melanjutkan obrolan dengan gayeng.



_______BERSAMBUNG LAGI______

Tidak ada komentar:

Posting Komentar