Selasa, 17 April 2012

CINTA YES, KATOLIK YES!


Materi I Pendewasaan Iman PraKYD 2012

CINTA YES, KATOLIK YES!


GAGASAN DASAR
·         Dengan Sakramen Baptis setiap orang Katolik dipersatukan dalam keluarga Gereja, diangkat menjadi anak-anak Allah, dan memperoleh rahmat keselamatan dari Allah.  Sakramen Baptis bagaikan gerbang yang membawa orang untuk menikmati kasih Allah dalam sakramen-sakramen lainnya. Sejak diterima, saat masih bayi ataupun ketika sudah dewasa, sakramen baptis bagaikan meterai yang tak terhapuskan; sekali untuk selamanya. Maka menjadi tugas setiap orang untuk menjaga, menghidupi dan mewujudkan buah-buah iman berkat sakramen ini sepanjang hidupnya.
·         Dalam kenyataan untuk hidup sebagai anak-anak Allah yang memperoleh rahmat baptisan memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin! Tak terhitung jumlah mereka yang setia dan menjadi suri teladan hidup imannya. Namun tak jarang sering pula terjadi ada orang yang mengingkari rahmat baptisannya dan lari dari kawanan Gereja. Ada banyak alasan yang dikemukakan mengapa saudara-saudari kita itu mening-galkan Gereja. Yang sering terjadi di beberapa tempat, khususnya yang dialami kaum mudanya, hal itu berkaitan dengan pasangan hidup. Kesulitan menemukan pasangan yang seiman mengakibatkan mereka bergaul dan akhirnya menemukan pasangan dari non-Katolik. Patut disayangkan sebagian kaum muda Katolik yang demikian akhirnya “menyeberang” atau “lompat pagar” mengikuti iman pasangannya.
·         “Cinta, Yes! Katolik, Yes!” Motto sederhana ini hendaknya dapat dipegang bagi mereka yang ingin membangun rumah tangga dan calon pasangannya tidak Katolik. Cinta laki-laki dan perempuan merupakan karunia Allah yang harus dipupuk dan dibina. Namun iman yang kita miliki juga harus kita pertahankan dan hidupi. Dalam situasi masing-masing pihak memperhatankan cinta dan imannya, di dalam Gereja Katolik ada jalan penyelesaian yakni melalui “Perkawinan Campur.” Perkawinan campur, baik yang beda iman (disparitas cultus) maupun beda gereja (mixta religio), memang dilarang, namun Gereja tetap mengijinkan asalkan persyaratannya dipenuhi. Membangun keluarga dalam suatu perkawinan campur memang tidak mudah karena iman merupakan hal mendasar bagi seseorang. Iman akan mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan rumah tangga yang akan dibangun. Maka Gereja sangat ketat dalam memberikan dispensasi agar orang sungguh-sungguh memikirkan pilihan hidupnya.

·         Bahan pendukung:
-       “Perutusan Murid-murid Kristus” Buku PAK SMA/SMK: Buku Guru 3, Kanisius, 2004. Hlm. 264 – 273.
-       KHK, kan 1124-1129
-       http://katolisitas.org/951/perkawinan-sah-kanonik-jika-salah-satu-tidak-terbaptis-khk-1059-1060

LANGKAH PERTEMUAN
1.    Pembukaan
-       Pertemuan diawali dengan Nyanyian – Tanda Salib – Pengantar.
-       Dalam pengantar pemandu dapat menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya Pendalaman Iman menyongsong KAPal Youth Day 2012 dan tema Pertemuan I.
-       Setelah Pengantar dilanjutkan dengan Doa Pembuka.

2.    Mendalami Cerita
DILEMA
Anita adalah gadis Katolik yang sudah 4 tahun ini menjalin hubungan dengan Anton seorang pemuda non Katolik. Anita sebenarnya ingin sekali mempunyai kekasih yang seiman. Namun hal itu tampaknya amat sulit, maklum di sekitar tempat tinggalnya hanya ada 4 keluarga yang Katolik dan itupun masih ada hubungan keluarga dekat. Karena sibuk dengan pekerjaan dan jauh dari paroki, praktis ia hanya bisa bertemu dengan saudara seiman hanya sebulan sekali saat kunjungan pastor.
Karena pacaran keduanya sudah cukup lama maka kedua orangtua Anita dan Anton mendesak agar mereka segera menikah. Namun walaupun Anita sudah merasa cocok dan cinta dengan Anton ada satu hal yang mengganjal dalam hatinya, yakni: iman. Ia tidak ingin mengorbankan imannya dan mengikuti iman Anton. Ia berharap agar Anton mau menjadi Katolik sehingga mereka bisa segera menikah. Sebaliknya, Anton pun demikian, ia ingin Anita mengikuti imannya juga. Memang selama ini baik Anton maupun orangtua Anton seringkali dengan cara-cara halus menyinggung soal itu. Mereka pun juga ingin agar Anita mau ikut Anton. Mereka beralasan bahwa akan baik bila dalam satu rumah tangga ada satu iman yang sama.
Ayah Anita walaupun sangat cocok dengan Anton, dalam hal iman ia telah mewanti-wanti anaknya agar jangan sampai murtad. Ia bahkan mengancam kalau Anita pindah agama maka tidak akan diakui sebagai anaknya lagi. Namun ibu Anita lain lagi, walau ia juga tak ingin Anita pindah agama, namun kalau sudah tak ada jalan lagi pilihan itu bisa diambil. Agama apapun sama baiknya, sama-sama menyembah Tuhan demikian alasan ibunya yang dulu juga berasal dari non Katolik.
Anita kini sedang dilanda dilema. Apakah cinta dan iman harus dipilih salah satu? Ataukah keduanya dapat seiring sejalan, tanpa menyakiti siapapun?

Pendalaman:
-       Berikan nasihat dan pendapat Anda kepada: Anita, Anton, dan orangtua Anita, agar cinta Anton dan Anita dapat menuju kepada kehidupan berumahtangga. Berian juga konsekuensi dari pendapat Anda itu.
-       Bagaimana jika Anda menjadi Anita?

3.    Peneguhan
-       Cinta memang tak memandang SARA (suku, agama, ras). Dalam dunia sekitar kita yang plural / beragam, kemungkinan untuk jatuh cinta dengan pasangan yang tidak seiman itu cukup besar. Memang rasanya akan lebih nyaman kalau bisa menjalin cinta dengan yang seiman. Lalu kalau akhirnya cinta kita “jatuh” pada teman yang tidak seiman harus bagaimana?
-       Dalam masa pacaran jika hal di atas terjadi maka Anda harus berpikir sungguh-sungguh. Jangan sampai “cinta buta” Anda turut membutakan iman Anda. Itu jika masih tahap pacaran, bagaimana jika sudah akan masuk ke jenjang perkawinan? Kiranya Anda harus lebih bersungguh-sungguh lagi, memikirkan dan menimbang lebih dari 2 kali. Jika Anda tak bisa memutuskan jangan segan untuk meminta nasihat dan pendapat mereka yang Anda anggap mampu.
-       Jika toh akhirnya Perkawinan Campur menjadi pilihan dan keputusan Anda maka persyaratan berikut harus dipenuhi sehingga perkawinan itu menjadi sah secara Katolik:
²  Anda harus menyatakan kesediaan untuk menjauhkan bahaya meninggalkan iman dan berjanji agar anak-anak Anda kelak dibaptis dan dididik secara Katolik.
²  Janji Anda di atas harus diberitahukan kepada pasangan Anda yang tidak Katolik.
²  Anda mendapatkan penjelasan tujuan dan sifat-sifat hakiki perkawinan Katolik, yang tidak boleh dilanggar Anda dan pasangan Anda. (baca Kan. 1125)
-       Catatan: Akan lebih baik kalau yang memberikan peneguhan pertemuan ini adalah Pastor Paroki.
Setelah peneguhan di atas peserta diajak untuk mendengarkan Sabda Tuhan: Mat 19:1-6. Injil dibacakan dan setelah itu diberi waktu untuk hening merenungkannya secara pribadi.

4.    Penutup
-       Doa permohonan spontan dan diakhiri dengan Doa Bapa Kami.
-       Pengumuman.
-       Tanda Salib dan Nyanyian Penutup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar