Materi IV Pendewasaan Iman PraKYD 2012
OMK : GEREJA MISIONER
GAGASAN DASAR
· Setiap umat beriman, berkat Sakramen Baptis yang diterimanya, mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk ambil bagian dalam “Tri Tugas Imamat Kristus.” Tri Tugas itu adalah menjadi nabi yang mewartakan Kabar Baik, imam menguduskan diri sendiri dan umat Allah, serta menjadi raja yang siap memimpin. Memang hal itu tampak jelas diemban oleh para hierarki atau klerus. Namun dalam cara dan bentuk yang berbeda tri tugas itu juga ada pada setiap kaum awam, termasuk Orang Muda Katolik (OMK).
· Sejarah awal perkembangan iman Katolik di Sumatera Bagian Selatan (Keuskupan Agung Palembang) tak dapat dilepaskan dari jasa dan usaha para misionaris yang adalah “kaum berjubah” (imam, frater, bruder, suster). Berkat upaya keras mereka maka benih-benih iman yang kecil terus bertumbuh dan berbuah hingga kini. Namun demikian tak kecil pula peranan kaum awam yang dengan berbagai cara turut serta menyebarkan, memupuk dan menjaga iman Katolik itu. Kaum awam hadir dan ada di tengah masyarakat dengan kekhasannya sehingga kekatolikan dikenal. Hal itu sejalan dengan rumusan visi KAPal, dimana Gereja KAPal bercita-cita mewujudkan iman yang misioner.
· Misioner berkaitan erat dengan upaya mewartakan iman yang dimiliki seseorang. hal itu dapat ditempuh dengan cara memberi kesaksian hidup kepada dunia sekitarnya (masayarakat). OMK sebagai bagian tak terpisahkan dari Gereja dan sebagai penerus Gereja mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk ikut terlibat menjadi saksi-saksi Kristus. Hal itu akan tercapai dan terpenuhi bilamana OMK punya “sesuatu” yang bisa dibagikan / diwartakan bagi sesamanya. Sesuatu itu adalah iman Katolik yang dihidupi dan diwujudkan dalam hidup sehari-hari. Beranikah kita? Dalam bentuk dan cara yang bagaimana OMK sebagai Gereja Misioner bisa kita wujudkan?
LANGKAH PERTEMUAN
1. Pembukaan
- Pertemuan diawali dengan Nyanyian – Tanda Salib – Pengantar.
- Pemandu dapat membacakan atau membahasakan Gagasan Dasar di atas sebagai pengantar. Setelah Pengantar dilanjutkan dengan Doa Pembuka.
- Catatan: Pertemuan IV ini merupakan refleksi atas perjalanan Gereja KAPal.
2. Melihat Situasi
a. Ilustrasi berikut bisa dibacakan atau disampaikan dalam bentuk lain. Atau bisa diambil contoh-contoh lain yang sesuai dengan situasi setempat.
Situasi Pastoral KAPal
Wilayah KAPal : Prov. Sumatera Selatan, Prov. Jambi, dan Prov. Bengkulu. (ada paroki yang sebagian wilayahnya termasuk Prov. Lampung dan Prov. Sumatera Barat)
Jumlah Umat : 79.297 orang. Total jumlah penduduk Sumsel, Jambi dan Bengkulu (data BPS 2010): 12.258.177
Tenaga Pastoral : Imam : Diosesan = 30 ; SCJ = 50; MEP = 1; MSC = 4 (Total 84 imam); Katekis Keuskupan = 11 orang.
Bagaimana keadaan Paroki Anda?
Jumlah umat, jumlah imam dan katekis, jumlah penduduk; Bagaimana perbandingannya?
b. Pendalaman
- Melihat perbandingan jumlah tenaga pastoral KAPal (imam, katekis), luas wilayah dan kesibukan Pastor, apakah pelayanan bagi umat bisa maksimal? Apa saja yang kurang?
- OMK sebagai bagian Gereja KAPal; Apakah (dan bagaimana caranya) yang bisa dilakukan untuk turut serta menjadi misionaris-misionari muda?
- Aksi konkret apa yang bisa diterapkan saat ini? (aksi konkret hendaknya disepakati bersama dan sungguh bisa dijalankan)
3. Peneguhan Sabda Tuhan
- Untuk meneguhkan pertemuan IV ini peserta diajak merenungkan Yer 1:4-10.
- Setelah hening, renungan diakhiri dengan nyanyian: Kerja Buat Tuhan Selalu Manise atau Betapa Hatiku.
4. Penutup
- Doa permohonan spontan dan diakhiri dengan Doa Bapa Kami.
- Pengumuman.
- Tanda Salib dan Nyanyian Penutup. (Nyanyian Betapa Hatiku bisa dinyanyikan kembali dengan penuh perasaan; beri penekanan / diulang beberapa kali pada bagian “......pakailah hidupku sebagai alat-Mu, seumur hidupku”)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar