Senin, 02 Maret 2015

Kuis Pengetahuan Iman Katolik KYD 2012 _6/17



Kuis Pengetahuan Iman Katolik

Setelah misa pembukaan, kami melakukan tes pengetahuan iman Katolik. Tes itu akan menguji secara nyata tingkat pengetahuan peserta KYD akan keimanannya.

Jargon KYD di slayer salah satu kontingen
 
Apa urgensi tes itu?
Sebelum kujawab tentang urgensinya, kuterangkan dulu latar belakangnya. Gini. Sejak sinode Keuskupan Agung Palembang kedua tahun 2009, disebut-sebut bahwa umat Katolik, termasuk di dalamnya OMK-nya mengalami kemunduran dalam pengetahuan iman Katolik. Dalam arti lain, pengetahuan iman Katolik OMK rendah. Nah, itu baru dugaan, sinyalemen, kecurigaan, anggapan, asumsi atau sejenisnya lah. Kini kami punya kesempatan untuk benar-benar menguji, sebenarnya seberapa sih tingkat ketahuan atau ketidaktahuan OMK terhadap iman Katolik itu.
Artinya kalian membuat semacam penelitian, begitu?
Lebih kurang bolehlah disebut begitu. Melalui tes ini akan tergambar secara jelas dan distatistikkan hasil-hasilnya. Sehingga ketika ada yang bilang tingkat pengetahuan iman Katolik OMK di keuskupan kami, kami punya data akurat untuk memberi informasi. Ide ini datang dan dieksekusi oleh sebuah kelompok Pendewasaan Iman St. Paulus yang ada di Palembang ini.
Hmmm... masuk akal juga, tapi seberapa akurat data itu?
Hmm... agak susah juga njawabnya, Lai, tapi yang jelas gini, nanti kamu bisa coba analisa sendiri seberapa akurat tes kami itu. Ada seribu OMK lebih yang berasal dari semua paroki yang ada di keuskupan. Ketika itu dites, menurutmu seberapa akurat hasilnya bisa dikatakan mewakili kondisi OMK kami?
Ya, agak susah juga, Nas njawabnya. Tapi yang jelas momentum KYD sudah kalian manfaatkan dengan cerdas untuk kepentingan pengambilan data itu. Namun itu juga tergantung soal tesnya, berbobot nggak.  Bisa nggak aku tahu semacam apa soal-soalnya?
Bisa saja dong, nih, kuberikan contoh 5 pernyataannya.
Pernyataan? Bukan pertanyaan, gimana maksudnya sih?
Maka dengerin dulu, kamu hanya perlu menjawab Benar, Salah, atau Tidak Tahu terhadap tiap pernyataan tersebut kok, sangat mudah khan?
Oooo cuman gitu, mudah lah, apalagi bagiku sang malaikat.
Nggak usah jumawa gitu, nih, 3 contoh pernyataannya:
1.    Tuhan Yesus tidak mengharuskan kita muridNya untuk sempurna sama seperti Allah Bapa yang di sorga adalah sempurna karena manusia itu pada dasarnya lemah dan tidak akan sempurna.
2.    Gereja itu Katolik, artinya universal, sejauh Kristus hadir di dalamnya. Di mana terdapat Kristus, di sana jugalah Gereja Katolik. Setiap orang Katolik pasti orang Kristen, tetapi tidak setiap orang Kristen adalah Katolik.
3.    Kanon Kitab Suci ialah daftar lengkap dari tulisan-tulisan suci yang oleh otoritas Gereja yang mengakuinya. Kanon ini terdiri dari 39 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru.
Eh, segitunya soal tes itu?
Iya, kenapa, pening ya kamu, Lai? Supaya lebih pening, kulampirkan sekalian 50 soal tersebut deh, tepatnya di  sini saja, klik ya.

Gimana pening yha?
Hmmm... dikasih tahu nggak ya?
Ah, aku tahu, dari raut mukamu pasti kamu pening menjawabnya.
Eh, itu soal kalian dapat dari mana sih?
Ah, mengalihkan pembicaraan saja kamu. Itu soal kami ambil dari KOMPENDIUM KATEKISMUS GEREJA KATOLIK. Kami pilih 50 saja yang kira-kira pas dan bisa mewakili sebagai instrumen tes.
Oh, gitu ya.... trus gimana kalian mau mengoreksi dan menstatistikkan 50 jawaban x 1000-an orang itu? Apa nggak ribet?
Kalo manual yha ribet, Lai. Tapi untunglah teman-teman dari PI St. Paulus merancang lembar jawaban dalam sistem komputerisasi. Jadi begitu jawaban ditulis, mereka bisa langsung proses lewat komputer, dan akan segera dipetakan hasilnya, berdasarkan tiap paroki.
Waow, canggih nian kalian
Ah, nggak usah berlebay gitu lah, ini khan hal yang biasa, komputerisasi dalam menganalisa jawaban soal tes atau ujian. Nggak usah ndeso gitu Lai.
Bukan itunya, Nas, tapi gimana kalian memanfaatkan itu untuk kepentingan tes pengetahuan iman Katolik dalam skala keuskupan. Itu yang bikin aku Waow... eh,omong-omong gimana hasil tesnya, nas?
Kalo diceritakan banyak sekali Lai. Yang jelas, dalam waktu singkat kita sudah bisa mendapatkan hasil, pada tiap paroki, berapa orang peserta yang menjawab benar atau salah pada kelimapuluh pertanyaan tadi. Selain jumlah definitifnya, juga sudah tersaji dalam tabel.
Jadi untuk 26 paroki, kalian sudah punya hasil berapa orang yang menjawab benar atau salah untuk semua pertanyaan tadi?
Lho khan sudah kubilang begitu, kenapa nggak percaya yha.
Eh, percaya kok.
Misalnya nih, kamu pengen tahu nih hasil tes peserta dari Paroki tertentu. Nah, sudah ada folder khusus yang berisi dari hasil jawaban semua peserta dari paroki tersebut, katakanlah ada 27 peserta. Tiap peserta tersebut jawabannya apa untuk semua soal bisa ketahuan, Lai. Setelah itu baru dibuat tabel prosentase jawaban benar dari paroki tersebut. Misalnya untuk soal pertama yang menjawab benar 19% peserta , soal kedua 41 %, soal ketiga 85%, soal keempat 37% dan seterusnya sampai soal kelimapuluh. Kalo dirata-rata peserta yang menjawab benar semua soal hanya 46%.
Oke, oke, aku bisa membayangkan.
Ya harus bisa lah, kalo malaikat susah berimajinasi susah pula nanti.
Kalo urusan teknis paham aku, namun yang lebih penting khan hasilnya itu, kalo tadi kamu ambil contoh bahwa yang menjawab benar dibawah separo, berarti parah khan kondisinya?
Yach siapa yang punya otoritas untuk menilai hasil itu baik atau parah sih belum ada Lai. Namun faktanya berdasarkan tes begitu. Artinya sinyalemen bahwa pengetahuan iman Katolik OMK rendah mungkin memang benar Lai. Hmmm... sedih juga sih.
Tapi sedihnya khan terukur, Nas. Kalo urusan pengetahuan iman, aku yakin bisa ditingkatkan, namanya pengetahuan, asal mau belajar pasti akan banyak tahu.
Iya sih. Nanti setelah semua hasil itu terpapar pasti kami akan atur strategi untuk meningkatkan pengetahuan iman Katolik OMK kami. Tolong dibantu ya Lai.
Wah tersanjung aku kalo bisa membantu kalian, Nas. Tapi omong-omong, bisa nggak metode tersebut dipake untuk kelompok lain, misalnya di IYD 2012 nanti yang katanya akan berpeserta lebih dari seribu orang juga.
Menurutku sih bisa sekali, Lai. Prosesnya khan sederhana selama perlengkapannya ada.
Apa saja itu?
Yang pertama ada Soal. Bisa dibuat tercetak satu orang satu paket, atau cukup ditayangkan di proyektor, atau bisa juga dibacakan saja, mana yang memungkinkan lah. Waktu yang kami lakukan sih tiap peserta dapat paket soal tersebut.
Yang kedua tentu ada lembar jawaban yang bisa khusus dipindai secara komputerisasi. Pengisian lembar jawaban itu harus dengan pensil 2B.
Ketiga
Ketiga, tentu saja ada peralatan untuk memindai dan merekam semua jawaban tersebut.
Wah yang itu yang sulit nyarinya, Nas.
Yach begitulah.
Terus setelah ada kuis pengetahuan iman katolik acara apa lagi Nas.
Istirahat, makan malam, mandi, trus baru dilanjut seremonial pembukaan KYD.
Oh gitu yach. Yang dari unsur pemerintahan itu ya?
Iya, bareng dengan uskup juga dong.



Suasana Pembukaan KYD 2012 yang dihadiri Unsur Pemerintahan dan perwakilan dari agama lain

Ya ya ya.... kuduga lebih kurang seperti itulah, kegiatan seremonial yang melibatkan unsur pemerintahan. Setelah acara pembukaan yang berarti malam hari ada apa lagi, Nas. Aku sempat mendengar selama 3 malam terjadi keributan di kompleks KYD memancar suaranya sampai ke RT Sebelah. Lagi pada ngapain kalian itu?
Lho, kamu katanya di Perancis, kok bisa mendengar suara dari sini?
Lho, aku khan malaikat, Nas, he he he....
Iyalah, malaikat yang banyak nanya.
Ayo, apa itu tentang keributan di malam hari tadi?
Oooo, kami mengadakan Pentas Seni dan Pameran selama 3 malam berturut-turut.
Hmmm... gimana itu pentas seni, Nas?


-------- berlanjut  ke edisi 7/17 --------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar