Senin, 02 Maret 2015

Mereka yang Terlibat KYD 2012 _ 4/17




Mereka yang Terlibat

Banyak, Lai, misalnya:
Seksi Acara dan Animasi
Youth Dehonian Community
Seksi Pentas Seni
Campus Ministry Sekolah Tinggi Musi
Seksi Gladi Jasmani
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Repubik Indonesia Cabang Palembang + Unit Kegiatan Mahasiswa STT Musi Palembang
Seksi Kesehatan
Rumah Sakit Roma Katolik Charitas Palembang
Pemateri seminar
Ikatan Sarjana Katolik Palembang
Seksi Konsumsi                
Dewan Pimpinan Daerah Wanita Katolik Republik Indonesia Sumatera Selatan + DPC di 4 paroki
Seksi Publikasi dan Dokumentasi
Komisi Komunikasi Sosial KAPal
Seksi Liturgi
Komisi Liturgi, Kateketik, dan Kitab Suci KAPal
Kuis Pengetahuan Iman
Kelompok Pendewasaan Iman Santo Paulus Palembang
Pendukung Perlengkapan
DPP Santo Yoseph Palembang
Pendukung Kelistrikan
DPP Santo Petrus Kenten Palembang
Pendukung Pengairan
DPP Santo Stefanus Palembang
Pendukung Kebersihan
DPP Santa Maria Ratu Rosario
Pendukung Alas Tidur
DPP Santo paulus Plaju Palembang
Pendukung Pertendaan
DPP Santa Maria Palembang
Pendukung MCK darurat             
DPP Sanfrades Palembang
Pendukung Genset
DPP Hati Kudus Yesus Palembang
Pendukung Sarana Prasarana
Yayasan Xaverius, Yayasan Musi Palembang, dan Seminari Menengah Santo Petrus Palembang
Pendamping Rohani
Forum Komunikasi Antar Religius
Misdinar             
Misdinar Paroki St. Yoseph Palembang

Apalagi yaaa... tampaknya sudah tuh.
Wah banyak sekali pihak yang kalian ajak, susah nggak mengkoordinasikannya?
Susah sih nggak, hanya perlu seni tersendiri untuk mengelola segala urusan dengan segala pihak pendukung tadi. Prinsipnya sih asyik-asyik saja, Lai.
Secara umum pihak-pihak yang kami libatkan dalam KYD ini antusias untuk menyukseskan acara yang baru pertama kali di gelar di Palembang ini. Forum DPP Dekanat 1 sangat mendukung persiapan dan penyediaan sarana sarana dan perlengkapan kegiatan.
Sebentar sebentar, maksud kalian melibatkan DPP di dekanat 1 itu apa supaya dapat gratisan dari mereka atau gimana? Jadi curiga aku.
He he he... gratisan sih nggak, cuman kalo tiap DPP mau menanggungnya tentu kita akan lebih bersukacita. Maksud utamanya sih gini. Kami ingin mewujudkan bahwa KYD ini bukan hanya kegiatan Komisi Kepemudaan saja, tetapi juga keuskupan secara umum dan umat. Nah, umat itu secara khusus di Dekanat 1 yang ketempatan sebagai tuan rumah, dan itu direpresentasikan oleh Dewan Pastoral Parokinya. Nah, bentuk atau wujudnya apa, yha melibatkan DPP menyiapkan acara ini. Pertama-tama pada pendukung panitia dalam hal-hal yang sudah kusebutkan tadi, tenda, listrik, sampah, dan sebagainya.
Hmmm... trus...
Umat itu khan sebenarnya punya banyak potensi dan koneksi, misalnya ada yang punya katering, persewaan tenda, persewaan sound system, ahli listrik, dan sebagainya. Nah, pilihan kami adalah melibatkan umat melalui koordinasi dengan DPPnya. Jadi yang kita tahu umat siapa yang pinter tentang listrik melistrik, kita minta Parokinya menangani urusan listrik, dalam hal ini DPP Santo Petrus Kenten Palembang. Trus misalnya kita tahu bahwa di DPP Santa Maria Palembang ada umat yang punya usaha tenda, maka kita minta DPP tersebut mengelola pertendaan.

Rapat Pemantapan panitia pada 21 Desember 2012 di Aula Paroki Santa Maria


Rapat koordinasi antara Komkep, Panitia, DPP Dekanat 1 Palembang, dan Uskup
 Oh, begitu yha. Trus pasti ada dana yang dikeluarkan baik untuk beli peralatan maupun sewa. Kalian sebagai panitia tetap yang bayar khan?
Secara prinsip begitu Lai, Pembiayaan dari panitia, DPP hanya mendukung saja, dan itu sudah disampaikan dalam rapat bersama forum DPP. Namun kenyataannya, sebagian DPP dengan sukarela dan sukacita menanggung sendiri segala konsekuensi pembiayaan tadi. Jadi yha puji Tuhan banget lah.
Ah, itu pasti karena bisa-bisanya kalian melobby mereka.
Yha, kalo nggak percaya, kamu datengin saja tiap ketua dewan parokinya lalu ditanyain.
Halllah, nggak usah lah, malah mereka nanti kaget dan semaput kalo tiba-tiba kudatangi.
Tapi yang jelas mereka mengerahkan umat yang kompeten untuk menyiapkan segala sarana prasarana tadi, mulai dari beberapa hari sebelum pelaksanaan malah. Kami sangat bersyukur dan berterimakasih atas peranan mereka yang luar biasa Lai.
Oke, trus tentang keterlibatan yang lainnya gimana?
Nah, itu nanti saja saat masuk ke tiap tema acara, kalo aku nggak lupa lho, he he he..
Hus...
Khan kamu sudah  pengen tahu gimana hari pertama KYD dimulai.
Iya lah, terserah kamu lah.
Ah, nggak usah merajuk gitu, Lai. Sebentar, aku mau bikin kopi dulu nih, haus, dari tadi ngomong terus. Kamu haus juga nggak.
Ah, kaya aku malaikat nih nggak pernah lapar dan haus Nas.
Paling-paling penasaran iya khan?
He he he... Eh, atau kubikinin kopi saja Nas. Kasihan sudah cape ngecipris dari tadi ngladenin pertanyaanku.
Hallah, terserah kamu lah.
Oke deh, tunggu ya.

Wushhhh... sekonyong-konyong sang malaikat mengepakkan sayapnya, melesat terbang meninggalkan Atnasus yang terjengkang ke lantai saking kagetnya. Dilihatnya ke langit yang mulai menghitam karena malam menjelang, ternyata si Lai sudah nggak kelihatan lagi. Atnasus msuk ke rumah sambil mengelus-elus kepalanya yang benjol karena terantuk lantai barusan. Usai menyalakan lampu teras, dia lalu mandi untuk menyegarkan badan. Setelah segar, dia lalu keluar lagi ke teras untuk menunggu kedatangan malaikat yang katanya mau membawakan kopi. Penasaran juga dia, gimana malaikat bisa bikin kopi.
Sesampai di teras, ternyata malaikat sudah duduk manis bersila di dipan sementara di depannya secangkir minuman berwarna gelap mengeluarkan aroma kopi yang harumnya baru saja ditemui oleh atnasus. Di dekat cangkir itu ada termos yang mungkin berisi kopi cadangan, juga berserakan beberapa makanan yang dia belum pernah mengenalnya.



Wow, sudah datang kau Lai, cepet nian.
Iya lah, ayo silahkan dinikmati kopimu.
Apa ini? Makanan yha, kok aneh.
Iya, namanya djcioscurekas, pokoknya cicip saja lah, uenak tenan.
Hah, aneh sekali namanya, baru dengar kali ini aku.
Sama, aku juga baru dengar kali ini.
Hah?
Iya, aku ngarang saja tadi. Tapi cobalah asyik lho. Eh, kenapa tuh jidatmu, benjol.
Gara-gara kamu tadi, terbang nggak ngomong-ngomong, kaget aku sampai terjengkang ke bawah, kepala kena lantai. Dasar.
Ha ha ha, sorry sorry Nas. Aku terlalu semangat tadi.

Lalu mereka melanjutkan obrolan di petang itu sambil sesekali Atnasus minum kopi yang nggak ketulungan nikmatnya itu sambil sesekali menyantap djcioscurekas, makanan yang enaknya nggak ketulungan juga.
Jadi gimana itu KYD hari pertama, rame tentunya.
Wah, kalo cerita rame, yha selalu ramai sepanjang hari Lai.
Eh
Yang perlu kamu ketahui adalah beberapa hari sebelum pelaksanaan, para petugas yang dikirim oleh Dewan Pastoral paroki sudah sibuk menyiapkan ini itu.
Ini itu ini itu apa maksudnya, yang jelas dong Nas.
Sabaaar, ini baru  mau dijelaskan.
Ada yang memasang tenda, bikin kamar mandi darurat, tarik kabel sana sini untuk memasok listrik, lampu, kipas angin, dan barang elektronik lainnya. Rumput halaman dipotongin supaya rapi, Kelas-kelas dibersihkan, meja kursinya dirapikan. Pokoknya pada 4 hari sebelum pelaksanaan, di lokasi berseliweran aneka material dan perlengkapan KYD 2012.
Beserta orangnya khan?
Ya iya lah, masak berseliweran sendiri. Aneh juga kau itu.
He he he... becanda, Nas. Dan itu semua karena keterlibatan Dewan Pastoral di Dekanat 1.
Benar sekali Lai. Bahkan beberapa  DPP bahkan membebaskan panitia dari biaya operasional. Puji Tuhan banget ya.

 
Tenda pameran kekayaan Gerejawi
 
Seksi dekorasi sedang beraksi

Tenda-tenda makan, dengan latar belakang tenda utama



Wah, beruntunglah kalian punya banyak sponsor, Nas. Oh yha, trus mengenai ruang dan perlengkapannya, khan menggunakan fasilitas pendidikan. Gimana itu jadinya?
Gimana apanya maksudmu, pertanyaan kok ambigu. Tapi okelah aku tahu maksudmu.
Weeeekkk.
Tiga yayasan yang menaungi gedung-gedung pendidikan yang kami gunakan juga kooperatif dalam mendukung kegiatan KYD ini. Di awal memang kami sudah bertemu dengan para pimpinan yayasan tersebut dan secara prinsip mereka mengijinkan penggunaan tempat untuk berkegiatan. Hanya ketentuan lebih detail akan didiskusikan dengan perangkat sekolah yang bersangkutan.
Semua lancar
Biasaaaa... ada lika-liku persepsi dan administrasi.
Maksudnya?
3 yayasan itu khan punya hierarki pengambilan keputusan, mulai dari ketua yayasan sampai cleaning service-nya. Di sana tentu saja ada prosedur tertentu yang mesti diikuti untuk memutuskan sesuatu. Nah, urusan prosedural inilah yang kadang berhadapan dengan kepentingan praktis di lapangan sehingga membuat beberapa hal tersendat. Selain itu ada juga pengandaian-pengandaian, kalau pimpinan sudah setuju, maka otomatis pelaksana operasional sudah tahu kebijakan itu. Nyatanya ada yang nggak nyambung juga.
Jadi di satu sisi semua serba prosedural, sementara di lain pihak pingin yang praktis-praktis saja. Hmmm... ini juga jadi asyik khan?
Asyik sih asyik, cuman kalo waktu sudah mepet, sementara koordinasi kadang berubah-rubah, bisa bikin stress juga Lai. Namun hal-hal semacam itu akhirnya  bisa diatasi sih, Lai. Pendeknya kami sangat terbantu dengan diijinkannya pelaksanaan di kompleks pendidikan milik keuskupan tersebut.
Lho, ternyata masih punya keuskupan juga tho. Mestinya bisa dibikin enjoy lah, nggak perlu sampai berpening-pening ria.
Ya itulah kondisinya, mungkin karena ini kali pertama KYD di tempat baru, jadi sebagian pihak masih serba kagok karena belum punya pengalaman.
Tentang persiapan acara, gimana Nas, lancar? Kalian khan menggandeng YDC, PMKRI, dan CM untuk mengeksekusinya.
Secara prinsip lancar. Teman-teman YDC dan CM yang mengisi seksi acara dan animasi sangat antusias memersiapkan acara ini. 2 bulan sebelum pelaksanaan secara intensif mereka latihan seminggu sekali, dilanjut seminggu dua kali sebulan sebelum acara. Mereka bahkan sempat bikin rekoleksi sendiri.
Latihan apa maksudmu, seksi acara kok perlu latihan sebegitu sering.
Latihan itu tu, menganimasi atau menggerakkan peserta dengan lagu dan gerakan. Seksi acara khan perlu keahlian  khusus untuk membawa peserta pada suasana yang kondusif. Salah satu cara yang efektif ya dengan gerak dan lagu. Dan itu perlu latihan intensif Lai, nggak sekedar nyanyi dan goyang. Yang dihadapi khan ratusan massa; jadi selain hapal lagu dan gerakan tariannya, mereka juga harus punya mental tangguh sekaligus stamina yang prima selama 4 hari kegiatan. Itulah maka selama itu kami latihan.

Suasana salah satu Latihan Seksi Acara di RR Giri Nugraha Palembang
Rapat Seksi Gladi Jasmani di STT Musi
Hmmm... gitu yach.
Iya begitu, sebagian dari mereka sih sudah pernah ikut TAKM sebelumnya, jadi kali ini lebih sip persiapannya. Kulihat semangat untuk menampilkan yang terbaik sudah dimunculkan. Artinya mereka tidak hanya bikin yang standar atau sekedarnya, tapi benar-benar mengerahkan kemampuan terbaik, entah dalam menganimasi, bermusik, maupun bernyanyi.
Persiapan olahraga oleh teman-teman PMKRI juga lancar?
Nah, itu yang masih perlu ditingkatkan. Teman-teman PMKRI yang urusan utamanya Gladi Jasmani tampaknya harus meningkatkan performa dari yang biasa-biasa saja ke luar biasa.
Emangnya kacau apa gimana kegiatan olahraganya?
Kacau sih nggak. Cuman persiapannya relatif seadanya dan masih banyak melibatkan seksi perlengkapan. Padahal mestinya mereka bisa menyiapkan sendiri segala perlengkapan untuk olahraga itu. Kalo disiapkan jauh hari pasti lebih sip lah Gladi Jasmaninya.
Emang ada yang kurang ya, apa misalnya?
Secara minimalsi sih sudah terpenuhi, tetapi sebenarnya masih bisa dibuat lebih sip. Misalnya lapangan  kami khan cuman dibatasi dengan tali rafia plastik, itu pun ketika putus diterjang kaki-kaki pemain nggak segera dibenerin. Jadi gimana gitu ngliatnya.
Hmmm... gitu yach. Memang sih kalo dari hal-hal yang kelihatannya sepele sudah kita siapkan, pasti kegiatan akan tampak lebih wah. Tapi ya itu namanya pengalaman Nas. Mahal harganya.
Iya sih, saking mahalnya sampe nggak ada tuh toko yang jual itu pengalaman, he he he... Untuk kerjasama dengan pihak-pihak lainnya sih bagus lah Lai. Tampaknya sistem semacam ini memang sudah baik untuk menyelenggarakan event yang melibatkan ratusan massa dan dilaksanakan dalam beberapa hari. Yang jelas di awal perlu koordinasi yang jelas mengenai peran tiap pengambil bagian, supaya nggak ada tumpang tindih kewenanga atau sebaliknya ada hal yang malah tidak terurus oleh siapa pun.
Oke deh, jadi beberapa hari sebelum pelaksanaan sudah ada persiapan tempat, sarana prasarana, dan perlengkapannya. Trus ketika pelaksanaan gimana?
Nah, ini yang sedari tadi kamu tunggu-tunggu khan?
Nggak usah nanya kalo itu, Nas.

-------- berlanjut ke  edisi 5/17--------




Tidak ada komentar:

Posting Komentar