Senin, 02 Maret 2015

Pameran Kekayaan Gerejawi KYD 2012 _8/17



Pameran Kekayaan Gerejawi

Gini, Lai, tujuan pameran adalah:
  • Membuka wawasan peserta dan seluruh pengunjung KYD akan profil dan potensi kelompok OMK, khususnya di tiap paroki.
  • Menganimasi pengembangan potensi kewirausahaan OMK paroki.
  • Menumbuhkan benih panggilan pada peserta dan pengunjung KYD.
Siapa peserta pameran itu?
  1. OMK paroki.
  2. ayasan/lembaga/sekolah/perguruan tinggi yang ada di lingkup Keuskupan Agung Palembang.
  3. Konggergasi/tarekat/kelompok-kelompok rohaniwan dan biarawan.
  4. Sponsor.
Aku cerita tentang pameran kekayaan gerejawi oleh OMK paroki saja ya? Pameran dari sponsor itu sudah biasa, standar.
Oke deh, gimana itu konsepnya?
  • Pameran kekayaan gerejawi mengatasnamakan OMK paroki.
  • Materi yang dipamerkan meliputi:
  1. Profil kepengurusan dan kegiatan OMK paroki, minimal dalam 5 tahun terakhir, termasuk kegiatan persiapan KYD 2012/RTB.
  2. Kegiatan/upaya/potensi kewirausahaan yang sudah/akan dilakukan oleh OMK paroki.
  • Diperbolehkan menjual/mempromosikan produk wirausaha OMK, misalnya makanan kecil, kerajinan tangan, peralatan, rumah tangga, hiasan, dan sebagainya.
  • Dalam pameran, tidak diperkenankan menjual makanan/minuman untuk kepentingan praktis, misal es teh, kopi, teh botol, mi goreng, apalagi nasi goreng.
  • Panitia menyediakan 6 (enam) penghargaan bagi OMK paroki pemamer termenarik/terbaik. 
  • Kriteria pameran terbaik meliputi:
  1. Kelengkapan dan kejelasan materi yang ditampilkan.
  2. Presentasi efektif pameran secara menarik dengan media yang kreatif.
  3. Konsistensi penjaga pameran dalam menerima pengunjung dan memberikan informasi.

Pameran OMK Paroki Santo Mikael Tanjung Sakti
Pameran OMK Paroki Santo Yosef Tanjung Enim
Pameran OMK Paroki Santo Petrus Palembang
Konsep yang menarik, trus gimana pelaksanaan di lapangan?
Semarak, Lai. Susah kalo dijelaskan, tapi kalo kamu mau lihat filmnya ada di 



silahkan dilihat dewek yo. Memang sih belum semua paroki memenuhi semua kriteria yang ditetapkan, ada lah yang masih sekedarnya menampilkan pameran. Namun ada pula yang lengkap dan kreatif.
Tadi kamu sebutkan tentang konsistensi, maksudnya apa itu?
Maksudnya gini. Pameran itu khan diselenggarakan selama 3 hari. Maksud pameran adalah memamerkan sesuatu pada orang lain. Selain pengunjung bisa menyimak sendiri materi yang dipamerkan, adakalanya pengunjung bertanya-tanya tentang materi pameran pada petugas penjaga pameran. Untuk itulah diperlukan petugas-petugas yang secara konsisten memberikan pelayanan informasi pada para pengunjung. Jangan sampai pada hari pertama pelayanan petugas sangat baik, tapi ketika hari terakhir mereka malah cuek pada pengunjung yang bertanya. Itulah yang dimaksud dengan konsistensi, Lai.
Ooooo... jadi kalo dikaitkan dengan lomba untuk mendapat 6 besar, lengkap dan kreatif saja belum cukup yha, kalo mereka tidak menampilkan pelayanan yang prima, bisa mengurangi nilai.
Yap, benar sekali. Apalagi, ini yang penting Lai, pameran juga dihadiri oleh umat, khususnya yang ada di Dekanat 1 Palembang. Jadi khusus untuk kegiatan pameran dan pentas seni, kami juga mengundang umat untuk menyaksikan dan menikmatinya.
Oooo pantes, 3 malam berturut-turut ramai sekali suasana di TKP. Ternyata selain kalian buat atraksi, umat pun turut terlibat.
Satu lagi tentang pameran, Nas. Pameran khan hanya salah satu mata acara dalam kegiatan kalian, trus masih ada lagi acara lain. Apa malah nggak mengganggu tuh pameran ketika berlangsung acara lain.
Tentu kami atur, Lai. Pameran dibuka siang pukul 2 sampai malam pukul 9. Sore itu khan peserta pada olahraga dan jadi suporternya, jadi yang mau liat pameran nggak masalah. Malam saat pensi, umat yang mau lihat juga nggak mengganggu acara. Tetapi, saat pagi sampai siang, saat berlangsung acara lain, stan pameran kita tutup. Begitu cara kami menyiasatinya.
Oke deh, cukup untuk pameran, Nas. Biar nanti aku lihat filmnya deh, penasaran nih.
Kalau untuk hari kedua, ada apa saja tuh.
Yang jelas hari kedua dibuka dengan bangun pagi, setelah itu mandi, misa harian, baru sarapan.

-------- berlanjut ke edisi 9/17--------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar